Pendapatan Budidaya Ikan Patin Hingga Ratusan Miliaran Rupiah
By antok Farm - March 15, 2015
Tingkat produksi budidaya ikan patin hingga tahun 2014 di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan selatan mencapai 70.000 ton per tahunnya. Dilihat dari bisnis ikan patin tersebut telah memberikan kontribusi pendapatan masyarakat hingga Rp 200 miliar dengan asumsi harga per kilogram rata-rata Rp 18 ribu rupiah.
Melihat potensi ini Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menggelontorkan berbagai program bantuan untuk wilayah minapolitan mencapai Rp3,3 miliar. Kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Hulu Sungai Utara, HM Suriani, di Amuntai. Menurut Suriani, wajar jika miliaran rupiah digelontorkan pemerintah pusat untuk mengembangkan budidaya ikan patin ini karena kontribusi pendapatan yang sangat besar di wilayah tersebut.
Dana bantuan pusat dipergunakan untuk pembuatan floating keramba, jala ikan (net), keramba ikan, kolam rawa mesin penyedot lumpur, mesin pengolah pakan ikan dan benih ikan, menurut Suriani. Selain itu, lanjut dia juga digunakan bagi, pembuatan keramba jaring apung percontohan, bantuan bibit dan pakan ikan, biaya pertemuan kelompok dan pembuatan RPJM.
Selain bantuan pusat, kata dia, petani pembudidaya ikan patin di kawasan Minapolitan seperti Kecamatan Haur Gading dan kawasan penopang (hinterland) di dua kecamatan, yakni Kecamatan Amuntai Tengah dan Banjang juga mendapat pinjamaan Kredit dari Bank Rakyat Indonesia yang nilainya sudah mencapai Rp7,8 miliar.Jadi jika pengelolaan budidaya ikan patin dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang besar, dengan didukung kontribusi masyarakat dan pemerintah setempat.
Sumber : republika