Kalimantan Timur memiliki potensi perikanan air tawar yang besar karena ditunjang dengan sungai dan danau yang cukup luas. Namun kurangnya sumber daya manusia di bidang perikanan adalah salah satu kendala yang dihadapi Pemprov Kalimantan Timur. Pemprov Kalimantan Timur juga terus berupaya mengembangkan perikanan air tawar seperti di sungai dan danau.
"Gubernur telah mencanangkan program 500.000 keramba yang ditargetkan terpenuhi pada tahun 2015. Program ini telah ditunjang oleh pemerintah kabupaten/kota melalui kontrak produksi, serta lembaga perbankan milik daerah seperti BPD Kaltim yang memberikan kredit perikanan sejahtera bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Iwan Mulyana, yang ditemui di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, visi dari Kementerian Kelautan RI adalah menjadikan Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia pada tahun 2015.
Gubernur Kalimantan Timur mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota yang di daerahnya terdapat danau-danau eks tambang, untuk segera menindaklanjuti pemanfaatan danau-danau tersebut yang merupakan program pemerintah pusat.
"Secara nasional sudah dicanangkan Gerakan Peningkatan Produksi Ikan Pasca Tambang (GP2IPT), yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui lahan eks tambang. Berdasarkan data yang ada, danau eks tambang yang sudah terinventarisir sekitar 83 buah dan masih banyak lagi yang belum terdata. Saya minta instansi terkait segera merespon cepat hal ini," kata Gubernur Kalimantan Timur.
Terkait seruan Gubernur tersebut, Iwan Mulyana menjelaskan bahwa keramba untuk budidaya ikan air tawar di lahan eks tambang harus memiliki sumber air yang mengalir. Selain itu sebelumnya danau-danau tersebut terlebih dahulu harus dilakukan pengujian laboratoris agar aman digunakan untuk pemeliharaan dan hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat.
"Untuk danau-danau eks tambang tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keramba, harus terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pengujian laboratoris agar aman digunakan untuk pemeliharaan dan di konsumsi masyarakat," jelas Iwan.
Kabid Budidaya Perikanan Rusdi Sopeangat, saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan sedang melakukan program pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawar. Kegiatan tersebut dilakukan melalui uji coba pengembangan ikan air tawar yang mudah dipelihara, seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan patin di sungai, danau dan eks tambang, yang disebar di beberapa daerah seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara.
"Dalam beberapa bulan ke depan akan kita lihat hasilnya, sifatnya lebih bagus yang mana. Kita berharap mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik pada saat panen nanti," tambah Rusdi.
Banyaknya danau-danau alami maupun danau-danau bekas pertambangan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, selain infrastruktur yang memadai kesediaan benih, bibit ikan seperti nila, lele, patin, bawal, gurami, mas dan lain-lain mutalak disediakan oleh balai benih maupun pihak perorangan. Pihak perorangan banyak mengadakan benih ikan dari pulau jawa seperti dari dari Yogyakarta.