Layanan Budi Daya Ikan Jogja Terbaik I Benih Ikan dan Konsumsi
  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Layanan Budi Daya Ikan Terbaik Yogyakarta

Alhamdulillah, semakin banyak yang percaya dengan Pelayanan budi daya ikan Antok Farm.

Bandingkan ketepatan, kecepatan, harga dan fitur layanan Antok Farm dengan jasa Jual Benih lainnya. Tim kami telah membandingkan dengan yang lain dan Budi Daya Benih Antok Farm adalah yang termantap dalam kualitas dan Harga yang murah. Paling direkomendasikan untuk Pemberdayaan, dinikmati, diedarkan, dibagikan dan disebarluaskan.

Antok Farm menyediakan benih ikan antara lain :

1. Telur/Larva Ikan Gurami

2. Benih Ikan Gurami

3. Benih Ikan Lele (Masamo, Sangkuriang, Paiton)

4. Benih Ikan Nila (Gesit, Monosex)

5. Benih Ikan Patin

6. Benih Ikan Bawal

7. Benih Ikan Mas

8. Benih Ikan Graskap/Grass Carp

9. Benih Ikan Tawes

10. Benih Belut

11. Dan Benih Ikan Lainnya


Untuk harga Benih Ikan silahkan melihat gambar brosur harga di bawah ini.

Benih Ikan Lele

Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok Hasilnya Bisa 10 Kali Lipat

By antOK - July 08, 2017

Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dinilai sangat menguntungkan. Hal ini karena sistem bioflok bisa menghasilkan lele hingga mencapai 10 kali lipat dibandingkan budidaya lele konvensional yang biasa dilakukan. 

Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dilakukan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya lele tersebut menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan lele itu sendiri.


Pertumbuhan mikroorganisme dipicu dengan cara memberikan kultur bakteri nonpathogen (probiotik) berupa minyak dari tepung ikan yang difermentasi dan molase (tetes tebu) ke dalam kolam. Setelah beberapa hari dan muncul jentik-jentik mikroorganisme baru ditebarlah benih ikan lele ukuran sekitar 7-10 cm. 

Jika keasaman kolam meningkat dinetralisir dengan garam dan kapur karena pada sistem ini air yang berkualitas diutamakan. Dalam waktu 45 hari, lele yang sudah berbobot enam-sembilan ekor per kg tersebut siap panen.


Sistem bioflok ini mampu mendongkrak produktivitas karena dalam kolam yang sempit dan waktu yang relatif singkat dapat diproduksi ikan lele yang berlipat kali lebih banyak, sehingga biaya produksi berkurang dibandingkan dengan budidaya secara konvensional. 

Bila harga lele Rp 18-20 ribu per kg pembudidaya lele sudah untung besar. 

Anda tertarik? Pada postingan berikutanya saya akan sampaikan mengenai cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.

Apabila kolam biasa satu meter kubik biasa diisi 60 ekor lele, di kolam bioflok dengan ukuran yang sama bisa diisi 600 lele. Pada budidaya lele dengan sistem bioflok tidak memerlukan lahan kolam yang luas. 

Karena kolam buatan dari bahan terpal yang menggunakan rangka bambu atau besi. Kualitas air dan sirkulasi oksigen ditingkatkan dengan menggunakan mesin airator. 


Jual benih ikan Lele dan larva ikan
gambar: youtube.com














Bagi Anda yang sedang mencari Pelayanan Jual Ikan Budi Daya Lele yang MURAH, Pengiriman Packing rapi dan pelayanan Ramah. Bisa datang ke kantor pusat  kami di Jl. Imogiri Jl. Imogiri Tim. No.KM. 9 RT 03, Pandes I, Wonokromo, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791. Kontak kami Telepon/SMS/WhatsApp (WA)  0822 8887 1611

Semoga Bermanfaat

Sumber: republika.co.id

  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Lele

Budidaya Lele Organik? Begini Caranya.

By antOK - December 25, 2016

Saat ini ikan lele masih menjadi ikan air tawar yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Selain rasanya yang enak, ikan ini mudah dibudidayakan sehingga gampang didapat dan berharga murah. Namun budidaya ikan lele yang kurang memperhatikan faktor kesehatan sering menghantui para konsumennya. Harga pelet ikan yang cukup tinggi membuat sejumlah peternak memberi pakan asal untuk menekan biaya.Bangkai binatang, kotoran hewan, hingga kotoran manusia kerap dilempar ke dalam kolam sebagai pakan. Akibatnya, daging lele menjadi tak layak konsumsi lantaran tercemar residu berbahaya. Berangkat dari hal tersebut, sejumlah peternak ikan Soloraya berupaya membudidayakan lele organik.

Pakan dengan nutrisi standar dapat digenjot menggunakan prebiotik alami dan fermentasi hingga produksinya maksimal. Di samping itu, penggunaan sistem kolam bioflok juga mampu menambah nutrisi sampai 30 persen.

Fermentasi

Pelet pabrikan difermentasi, sehingga butiran pelet tak lagi keras namun sedikit lembut. Tekstur yang lembut membuat pakan lebih mudah dicerna sehingga tidak ada yang terbuang. Pakan yang tersisa menyebabkan kolam tercemar dan menurunkan kadar oksigen.
Hal pertama yang dilakukan saat memulai budidaya adalah pemilihan bibit atau benih ikan lele yang baik. Setelah itu, bibit ditebar padat dan diberi makan sesuai umur dan ukurannya. Pakan yang kami beri adalah pelet pabrikan yang telah difermentasi.
Bibit berukuran 7 cm atau berumur dua pekan dapat langsung ditebar ke kolam bioflok. Sekitar dua bulan sesudahnya, ikan dapat dipanen dengan berat rata-rata 100 gram per ekor. Kebutuhan pakan dari awal hingga panen untuk 8.000 ekor ikan sekira 180 kg. Target panen biasanya setara dengan pakan yang diberikan.

Prebiotik Alami

Mencampur sejumlah sumber prebiotik alami ke dalam pelet ikan. Prebiotik tersebut di antaranya, kunyit dan temulawak. Selain menambah mikroba untuk fermentasi, bisa juga dengan mencampur pelet dengan prebiotik alami. Tujuannya agar molekul-molekul nutrisi di dalam pelet ikan dapat terurai sehingga lebih mudah dicerna. Sedangkan prebiotiknya untuk menambah daya tahan agar ikan lebih sehat dan enggak gampang terserang bakteri.
Salah satu petani ikan Bapak Sumo yang telah 9 tahun berbisnis ikan itu mengaku saat ini tengah mencari mitra peternak sebanyak-banyaknya. Pasalnya, kebutuhan lele konsumsi di wilayah Karanganyar masih cukup tinggi, sementara pasokannya terbatas.
“Per hari kebutuhan harian untuk lokal saja sekitar 6,5 ton. Sehingga peluang usaha masih terbuka lebar” kata dia.
Semoga Bermanfaat!
Sumber: harianjogja.com
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

Ciri Benih Ikan Berkualitas

By antOK - November 26, 2016

Ikan sekarang merupakan ladang bisnis yang menjanjikan dan dapat dilakukan dimana saja. Nah, bagi anda yang memilih ikan untuk budidaya maka banyak yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Budidaya ikan tidak bisa dibilang mudah atau juga sulit, semua tergantung persiapan dan perhitungan. Bisa saja justru merugi jika bisnis tidak dimulai dengan baik. Selain persiapan ada yang paling utama yang bisa anda perhatikan, yaitu ciri-ciri benih ikan yang akan menjadi sumber peranakan dan perbanyakan selanjutnya.Kali ini saya ingin memeberikan beberapa tips dalam memilih benih ikan yang berkualitas. Pemilihan benih ikan yang berkualitas sangat penting demi keberlangsungan usaha dan budidaya yang anda lakukan. Benih berkualitas akan menghasilkan ikan-ikan baru yang berkualitas. Seperti ikan yang kemungkinan dapat dijual, atau dikonsumsi dengan enak. Benih ikan berkualitas bertujuan untuk mendapatkan unggul selanjutnya dan mengurangi kemungkinan hasil ikan selanjutnya tidak sehat atau mendapatkan ikan-ikan dengan kualitas buruk.

Performa ikanSelanjutnya ciri yang bisa anda lihat jika benih tersebut unggul jika ikan memiliki performa yang bagus, seperti aktif dan tidak pasif. Benih ikan terlihat agresif dan sehat, serta mengisi kolam dengan baik. tidak hanya diam saja. Nah, hal ini bisa menjadi tolak ukur untuk benih ikan untuk budidaya anda selanjutnya. Performa yang baik menandakan benih ikan anda sehat dan tidak terserang penyakit.


Kelengkapan tubuhTerakhir merupakan pilihan yang tidak cacat. Nah, tidak cacat disini keadaan semua tubuh ikan lengkap, seperti muka, mata, sirip sempurna, ekor dan lainnya. Termasuk kelamin baik dari benih ikan laki-laki atau perempuan. Walaupun tidak bisa anda lihat satu persatu, namun umumnya benih berkualitas digolongkan berdasarkan tingkat kecacatan atau sempurnanya ikan. Pilih saja yang berkualitas untuk mengurangi kemungkinan ikan mati.


Bibit SeragamPertumbuhan bibit yang seragam baik ukuran, warna maupun bentuk merupakan ciri atau ciri khas yang bisa dilihat oleh ikan yang unggul atau ikan yang cocok untuk benih berkualitas. Dengan begitu anda sudah memilih bibit dengan salah satu cirinya. Bibit seragam mungkin akan sulit dilihat ketika anda membeli bibit dalam jumlah besar. Namun, jangan khawatir ukuran, warna merupakan dua jenis yang bisa dilihat dengan mata telanjang.


Uji Arus AirSudah habitatnya ikan tinggal di kolam bukan. Nah, anda dapat menguji benih tersebut baik atau tidak selain dua ciri diatas yaitu dengan arus air. Ikan yang bagus kualitasnya akan senang berada di arus air dan gesit dalam bergerak. Ada beberapa ikan yang lemas dan justru tidak memiliki tenaga untuk melawan arus air. Benih ikan akan terbawa begitu saja dengan keadaan yang kurang baik. nah, uji arus air ini setidaknya dapat membantu anda dalam menguji mana benih ikan yang baik 


Tubuh ikan tidak luka atau lecetTidak hanya membeli kendaraan benih ikan juga dapat dilihat dari keadaan fisik benih ikan. Ikan yang luka-luka dan lecet sebaiknya jangan dibeli. Dengan keadaan begitu maka tingkat kematian benih akan terjadi. Hal ini sangat berbahaya dan menyebabkan anda mengalami kerugian jika dibeli. Tentu saja benih ikan seperti ini tidak akan disebut berkualitas. Untuk itu, ada baiknya cari ikan dengan tubuh yang mulus dan juga warna yang mulus.

Semoga Bermanfaat!
Sumber: ilmuhewan.com
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Nila

Cara Penebaran Benih Ikan Nila

By antOK - October 11, 2016
JUal Benih Ikan Mujair

Tentunya bagi calon pembudidaya ikan nila, banyak pertanyaan yang muncul. Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh calon pembudidaya ikan adalah " Berapa padat tebar benih ikan?" Biasanya digunakan rasio perbandingan  jumlah benih ikan /m2. Berikut kami sampaikan tips penebaran benih ikan nila.

Membeli atau mendatangkan benih ikan nila untuk digunakan pada kegiatan pembesaran dapat dilakukan apabila wadah pembesarannya sudah siap secara teknis. Setelah benih ikan tiba di lokasi, suhu air di dalam kantong disetarakan dengan suhu air di dalam wadah pembesaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan kantong plastik di atas air dan membiarkannya sekitar 5—15 menit, tergantung kondisi benih ikan nila di dalam kantong. Jika ternyata kondisi benih ikan nila di dalamnya lemah, sebaiknya kantong plastik langsung dibuka, lalu air dimasukkan ke dalam wadah pembesaran sedikit demi sedikit. Dengan demikian, suhu air di dalam kantong kurang lebih sama dengan suhu air di dalam wadah pembesaran. Tujuan lain dari perlakuan tersebut adalah agar benih ikan nila relatif cepat dalam mendapatkan air yang segar. Semua proses adaptasi benih ikan nila ini dikenal dengan sebutan aklimatisasi. Jika kondisi benih ikan yang akan ditebar tidak terlalu sehat, perlu dilakukan antisipasi untuk menghindari benih dari penyakit. Caranya, benih ikan direndam dalam larutan kalium permanganat dengan konsentrasi 4—5 ppm dalam waktu 15—30 menit. Hal ini dilakukan agar benih ikan nila tidak terinfeksi serangan penyakit ikan nila. Padat tebar benih ikan nila berbeda-beda, tergantung kolamnya. Untuk kolam air tenang, kepadatannya cukup 10 ekor/m2. Jika yang digunakan selama pemeliharaan di KAT adalah pakan di bawah standar atau menggunakan sumber bahan pakan yang kandungan proteinnya di bawah 26%, padat tebar dapat dikurangi hingga 5 ekor/m2. Sementara itu, jika kolam yang digunakan berupa kolam sistem air mengalir, padat tebarnya bisa ditingkatkan hingga 20 ekor/m2. Untuk pemeliharaan di keramba jaring apung (KJA), padat tebar yang dianjurkan adalah 40—50 ekor/m2. Kualitas air selama pemeliharaan sangat menentukan daya dukung wadah. Artinya, semakin baik kualitas air wadah budi daya, akan semakin tinggi kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan ikan nila.


Semoga Bermanfaat!!


Sumber: Buku Pembesaran Nila 2,5 Bulan dan pertanianku.com
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Gurami

Tetap Berdaya di Masa Tua, dengan Budidaya Ikan Gurami

By antOK - September 17, 2016

Ketika seseorang memasuki masa pensiun, bahkan masa menjelang pensiun, momok yang muncul dirasakan kebanyakan orang adalah suatu masa yang menjenuhkan. Apalagi yang sudah terbiasa sibuk, dilayani, dan memegang jabatan bisa-bia mengalami post power syndrome. Namun bila masa pensiun kita siapkan jauh sebelum masa pensiun hal tersebut mungkin tidak terjadi. Persiapan mental dengan ikhlas, dan mempersiapkan kegiatan apa yang akan dilakukan setelah pensiun juga penting. Salah satunya mengisi kegiatan di masa tua dengan menjalankan hobi yang menghasilkan. Salah satunya adalah membudidayakan ikan gurami. Budidaya ikan bisa menjadi pilihan mengisi waktu tua agar tetap produktif dan berdaya. Berikut saya ceritakan kisah Bapak Arif Setiadi (52 tahun) yang menekuni budidaya ikan gurami.

Sebagian besar mungkin berpikir bahwa usia tua adalah masa untuk pensiun, masa untuk istirahat, dan mengundurkan diri dari kesibukan duniawi. Namun tidak untuk Arif Setiadi (52 tahun). Di usianya yang bisa dikatakan tak lagi muda, pria yang pernah berkelana di negeri Kanguru, Australia, ini memilih mengisi waktunya dengan melakukan budidaya ikan koi dan gurame.
Di kediamannya, Karang Talun, Kalidawir, Tulungagung, Arif memiliki 4 buah kolam. Masing-masing ber ukuran 10 x 20 m, 12 x 22 m, dan 12 x 24 m. Kolam paling besar diisi bibit ikan gurame ukuran silet sebanyak 3.000 ekor. Artinya, padat tebar ikan rata-rata 10 ekor per meter persegi.

Nilai ekonomis

Dengan waktu pembesaran satu tahun, jumlah pakan standar yang dibutuhkan untuk setiap 1.000 ekor ikan gurame, sejak tebar hingga panen, sebanyak 30 sak. Saat wawancara dilakukan, harga pakan per sak isi 30 kg Rp 278.000. Artinya, untuk 3.000 ekor gurame yang dibesarkan Arief, total jenderal biaya pakan yang dibutuhkan sebesar Rp 25.020.000.
Selain biaya pakan, ongkos produksi mencakup biaya benih. Harga benih gurame ukuran silet saat wawancara dilakukan adalah Rp 1.200 per ekor. Total biaya untuk 3.000 ekor benih yaitu Rp 3.600.000. Ongkos listrik diperkirakan sebesar 1.200.000 per satu siklus. Adapun biaya tenaga kerja tidak ada karena pekerjaan ditangani sendiri. Jadi total biaya produksi yang diperlukan sebesar Rp 28.620.000.
Lalu, berapa keuntungan yang diraup Arief dalam kurun waktu satu tahun?
Dalam setahun, bobot ikan gurame yang dipanen rata-rata 500 gram per ekor atau sekilo isi 2 ekor. Jika survival rate sebesar 80%, Arief memanen gurame sebanyak 2.400 ekor. Artinya, bobot panen total sebesar 1.200 kg atau 1,2 ton. Jika harga berat basah sebesar Rp 32.000 per kilogram, Arief mengantongi hasil panen kotor sebesar Rp 38.400.000. Dikurangi ongkos produksi sebesar Rp 28.620.000, ungtung bersih yang masuk kantongnya sebesar Rp 9.780.000. Jika bisa menekan angka kematian, untung yang diperoleh bisa lebih besar.
“Tingkat kematian tergantung musim. Jika cuaca ekstrim atau sangat panas, gurame sering mengalami luka pada kulit dan sirip. Seperti terbakar. Dari 2.000 ekor bibit yang ditebar, jumlah panen bisa hanya 200 ekor,” beber Arief.
Ditanya soal solusi mengatasinya, Arief menyarankan agar mengisi air kolam setiap sore menjelang maghrib dan menghindari pengisian air sejak pagi hingga sore. Menurutnya, mengisi air saat cuaca panas sama seperti merebus ikan. “Selain itu, ikan harus beradaptasi terlebih dulu dengan air baru. Ikan menjadi stres,” tambahnya.
Selain menjaga kesehatan ikan dan lingkungan budidaya, Arief juga berupaya menekan pengeluaran pakan dengan pemberian pakan berupa dedaunan seperti kangkung, talas, dan daun singkong. “Selain murah, daun kangkung mudah diperoleh karena banyak petani kangkung di daerah saya. Untuk kangkung, harga bandrol Rp 70.000 untuk setiap satu kwintal atau 100 kilogram,” ungkapnya.
Tak patah arang
Setiap usaha tentu memiliki risiko. Sebagaimana bisnis lainnya, di balik keuntungan, ada risiko kerugian yang perlu disadari. Begitu pula dengan usaha pembesaran gurami yang dilakukan Arief. Ia sempat menderita kerugian yang besar saat pertama kali terjun.
“Ketika itu saya masih pemula, masih awam. Permasalahannya karena bibit ikan yang jelek dan harga jual yang sangat rendah,” kenangnya. Kala itu, panen gurame Arief hanya seharga Rp 18.000 per kilogram. “Padahal harga pakannya saja sudah Rp 270.000 per sak,” tambahnya.
Kerugian ini diperparah dengan kondisi bibit yang jelek. Bibit gurame tidak berkembang dengan baik. “Bayangkan, dalam setahun pemeliharaan, berat per kilo berisi 7 ekor ikan. Ikan centet atau kerdil. Ukurannya hanya sebesar 3 jari orang dewasa,” ungkapnya.
Seiiring berjalannya waktu, ia memahami cara memilih bibit yang baik. Bibit gurame yang berpotensi kerdil ditandai dengan mata yang menonjol. Selain itu, siripnya tampak rapat. “Jika datang langsung ke pembenih, kita bisa memilih langsung benih yang kita anggap berpotensi tumbuh dengan baik. Tapi jika sibuk, terpaksa memesan via telepon, kita terpaksa pasrah dan percaya saja,” akunya.

Meskipun pernah gagal, Arief tidak patah arang. Menurutnya, rezeki sudah ada yang mengatur. Untuk menyiasati waktu pemeliharaan ikan gurame yang cukup lama, Arief menyiasati pemasukan dengan budidaya ikan koi. “Budidaya ikan koi bagus, harganya relatif tinggi dan dijual satuan. Paling tinggi, ikan bisa dijual dengan harga Rp 35.000 per ekor, tergantung grade,” terangnya. Selain itu, waktu pemeliharaan ikan koi jauh lebih singkat. Dijualnya pun bisa dalam beragam ukuran, tergantung permintaan.
Dengan budidaya dua jenis ikan ini, Arief bisa terus mengisi pundi-pundi keluarga. Sejauh ini, penjualan kedua komiditas budidaya ikan air tawar itu mudah diserap pasar. Bakul ikan datang langsung ke tempatnya.
“Sebagai usaha untuk mengisi waktu tua, usaha budidaya pembesaran gurame cukup menjanjikan. Hanya saja memang dibutuhkan modal besar dan kesabaran karena masa pemeliharaannya relatif lama, yaitu satu tahun, tergantung ukuran pada awal penebaran,” pungkasnya. 

Semoga Bermnafaat!


Sumber: infoakuakultur.com

  • 0 Comments
  • Share:
Budidaya Benih Ikan

Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar

By antOK - July 15, 2016
jual bibit ikan tawar
Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menggiurkan. Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap.
Mengapa demikian, karena produksi perikanan tangkap akan mengalami penurunan akibat overfishing. Ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap.
Dengan kata lain mungkin tidak akan ada lagi menu seafood di piring kita! Oleh karena itu diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut untuk berkembang biak.

Tingkat konsumsi ikan

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi fakta saat ini menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya.
Kalau kita menilik laporan KKP pada tahun 2011, konsumsi ikan masyarakat Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun. Coba bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun! Kabar baiknya, pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan di Indonesia cukup tinggi 5,04 persen per tahun. Jauh diatas Malaysia yang hanya 1,26 persen per tahun.
Dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan semakin tinggi. Ditambah lagi dengan adanya program Gemar Makan Ikan yang dikampanyekan KKP, angka konsumsi akan terus bergerak naik.

Budidaya ikan air tawar

Dari sisi produksi, pada tahun 2011 produksi perikanan nasional mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton.
Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung.
Kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Hal ini menujukkan ada gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.
Lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Pulau Jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah penduduknya yang padat. Apabila dilihat dari potensinya, kebutuhan untuk pulau Jawa saja masih akan terus berkembang. Mengingat konsumsi per kapita ikan di Jawa masih di bawah konsumsi per kapita di luar Jawa.

Jenis paling populer

Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi. Berikut sekilas profil ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.

a. Ikan mas

Ikan mas (Cyprinus carpio) dipercaya datang ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok. Ikan ini berkembang menjadi ikan budidaya paling penting. Pada tahun 1860-an masyarakat di Ciamis, Jawa Barat, telah mempraktekkan pemijahan ikan mas dengan penggunakan kakaban ijuk. Praktek seperti ini masih diadopsi para peternak ikan hingga saat ini.
Ikan mas cocok dikembangkan di lingkungan tropis seperti Indonesia. Suhu ideal bagi pertumbuhannya antara 23-30 derajat celcius. Ikan ini bisa dibudidayakan dalam kolam tanah, kolam air deras dan jaring terapung. Secara total proses budidaya hingga ukuran siap konsumsi memerlukan waktu 4-5 bulan.

b. Ikan lele

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai karena dagingnya lunak, durinya sedikit dan harganya murah. Peternak pun menyukai ikan ini karena perawatannya mudah dan cepat besar. Jenis ikan lele cukup banyak. Namun hanya terdapat tiga jenis yang umum dibudidayakan di Indonesia.
Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang efesien untuk dibudidayakan. Rasio pakan menjadi daging ikan lele bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele. Untuk mengetahui lebih detail mengenai cara budidayanya, silahkan baca panduan lengkap budidaya ikan lele.
c. Ikan patin
Di Indonesia terdapat 14 spesies ikan patin, namun yang dibudidayakan secara luas adalah patin asal Thailand yaitu Pangasius hypothalamus. Saat ini kebutuhan ikan patin budidaya terus meningkat. Bahkan, Indonesia masih mendatangkan ikan patin dari Vietnam untuk konsumsi dalam negeri.
Patin bisa dibesarkan dengan kepadatan 20-30 ekor per meter kubik. Tidak ada patokan ukuran ikan patin siap konsumsi. Sangat tergantung selera pasar masing-masing daerah. Biasanya para pembudidaya membesarkan ikan patin selama 6 bulan. Khusus untuk pasar ekspor ukurannya lebih besar lagi.

d. Ikan nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Waktu persiapan dari telur hingga menjadi benih berukuran 5-8 cm diperlukan waktu 60 hari.
Nila merupakan jenis ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat. Jenis nila unggul pertumbuhannya bisa mencapai 4,1 gram per hari. Pertumbuhan ikan jantan lebih pesat dibanding ikan betina. Dibutuhkan waktu 4-6 bulan untuk membesarkan ikan nila hingga ukuran siap konsumsi. Untuk bacaan lebih lanjut silahkan lihat panduan dasar budidaya ikan nila.
e. Ikan gurame
Di negara lain, Ikan gurame (Osphronemus goramy) biasanya dipelihara dalam akuarium sebagai ikan hias. Namun di Asia Tenggara dan Asia Tengah, ikan ini merupakan ikan konsumsi yang disukai.
Di daerah Cianjur, Jawa Barat ikan gurame biasa dibesarkan sampai ukuran 3-4 kg. Mereka membudidayakannya di kolam-kolam pekarangan. Namun proses pembesaran seperti itu tidak ekonomis kalau dilakukan secara intensif. Pada umumnya ikan gurame dibesarkan hingga ukuran 0,5-1 kg per ekor.

Semoga Bermanfaat!!

sumber: www.alamtani.com
  • 0 Comments
  • Share:
bibit koi

Cara Menjaga Suhu Kolam Terpal agar Stabil

By antOK - March 19, 2016
Kolam Terpal

Kolam terpal menjadi solusi bagi budidaya ikan dengan lahan terbatas. Selain hemat biaya pembuatak kolam terpal juga lebih mudah. Karena bahan dasar dan konstruksi kolam terpal yang bersifat khusus, maka dalam melakukan budidaya ikan dengan menggunakan kolam terpal selain kualitas air kita juga harus menjaga temperature suhu air. Masalah yang sering terjadi suhu air tidak stabil, jika siang hari suhu akan panas sekali sedangkan ketika malam suhu air akan dingin sekali. Untuk budidaya ikan lele temperature air paling ideal bekisar antara 28-30 C. Jadi usahakan selalu menyediakan thermometer ya!, thermometer bisa didapatkan di toko perikanan maupun aquarium.

Dengan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin ini bisa menjadi salah satu faktor ikan akan mati. Pada budidaya ikan koi suhu yang terlalu dingin akan mengakibatkan napsu makan ikan akan menurun bahkan tidak doyan makan, dan kekebalan tubuh ikan akan turun sehingga mudah terserang penyakit atau bakteri dan membuat ikan mati. Ciri-ciri temperature suhu yang terlalu dingin antra lain ikan akan bergerombol pada salah satu sisi kolam.Untuk mencegah suhu terlalu dingin di malam hari pada kolam terpal bisa memberi alas sekam padi setinggi 10-12 cm sebelum pemasangan terpal. Sekam padi ini berfungsi sebagai isolator dan juga sebagai alas agar tanah rata dan supaya terpal tidak mudah berlubang. Sedangkan untuk masalah suhu yang terlalu panas karena sinar matahari ini yang perlu diperhatikan adalah kedalaman kolam. Untuk kolam budidaya lele, tinggi/ kedalaman kolam paling ideal adalah 100-120 cm. Selain kedalaman kolam perlu juga ditambah eceng gondok untuk tempat berteduh ikan.Semoga bermanfaat dan sukses usahanya.

Sumber:suksesbisnisusaha.com
Gambar: alvindwiputra.id

  • 0 Comments
  • Share:
Older
Stories

VIDEO PROFIL ANTOK FARM

BUKU TAMU

SPONSOR

SPONSOR
SyifaBrand, Inc. @ 2018. Powered by Blogger.

Created with by BeautyTemplates.

Back to top