Layanan Budi Daya Ikan Jogja Terbaik I Benih Ikan dan Konsumsi
  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Layanan Budi Daya Ikan Terbaik Yogyakarta

Alhamdulillah, semakin banyak yang percaya dengan Pelayanan budi daya ikan Antok Farm.

Bandingkan ketepatan, kecepatan, harga dan fitur layanan Antok Farm dengan jasa Jual Benih lainnya. Tim kami telah membandingkan dengan yang lain dan Budi Daya Benih Antok Farm adalah yang termantap dalam kualitas dan Harga yang murah. Paling direkomendasikan untuk Pemberdayaan, dinikmati, diedarkan, dibagikan dan disebarluaskan.

Antok Farm menyediakan benih ikan antara lain :

1. Telur/Larva Ikan Gurami

2. Benih Ikan Gurami

3. Benih Ikan Lele (Masamo, Sangkuriang, Paiton)

4. Benih Ikan Nila (Gesit, Monosex)

5. Benih Ikan Patin

6. Benih Ikan Bawal

7. Benih Ikan Mas

8. Benih Ikan Graskap/Grass Carp

9. Benih Ikan Tawes

10. Benih Belut

11. Dan Benih Ikan Lainnya


Untuk harga Benih Ikan silahkan melihat gambar brosur harga di bawah ini.

Benih Ikan Gurami

Tetap Berdaya di Masa Tua, dengan Budidaya Ikan Gurami

By antOK - September 17, 2016

Ketika seseorang memasuki masa pensiun, bahkan masa menjelang pensiun, momok yang muncul dirasakan kebanyakan orang adalah suatu masa yang menjenuhkan. Apalagi yang sudah terbiasa sibuk, dilayani, dan memegang jabatan bisa-bia mengalami post power syndrome. Namun bila masa pensiun kita siapkan jauh sebelum masa pensiun hal tersebut mungkin tidak terjadi. Persiapan mental dengan ikhlas, dan mempersiapkan kegiatan apa yang akan dilakukan setelah pensiun juga penting. Salah satunya mengisi kegiatan di masa tua dengan menjalankan hobi yang menghasilkan. Salah satunya adalah membudidayakan ikan gurami. Budidaya ikan bisa menjadi pilihan mengisi waktu tua agar tetap produktif dan berdaya. Berikut saya ceritakan kisah Bapak Arif Setiadi (52 tahun) yang menekuni budidaya ikan gurami.

Sebagian besar mungkin berpikir bahwa usia tua adalah masa untuk pensiun, masa untuk istirahat, dan mengundurkan diri dari kesibukan duniawi. Namun tidak untuk Arif Setiadi (52 tahun). Di usianya yang bisa dikatakan tak lagi muda, pria yang pernah berkelana di negeri Kanguru, Australia, ini memilih mengisi waktunya dengan melakukan budidaya ikan koi dan gurame.
Di kediamannya, Karang Talun, Kalidawir, Tulungagung, Arif memiliki 4 buah kolam. Masing-masing ber ukuran 10 x 20 m, 12 x 22 m, dan 12 x 24 m. Kolam paling besar diisi bibit ikan gurame ukuran silet sebanyak 3.000 ekor. Artinya, padat tebar ikan rata-rata 10 ekor per meter persegi.

Nilai ekonomis

Dengan waktu pembesaran satu tahun, jumlah pakan standar yang dibutuhkan untuk setiap 1.000 ekor ikan gurame, sejak tebar hingga panen, sebanyak 30 sak. Saat wawancara dilakukan, harga pakan per sak isi 30 kg Rp 278.000. Artinya, untuk 3.000 ekor gurame yang dibesarkan Arief, total jenderal biaya pakan yang dibutuhkan sebesar Rp 25.020.000.
Selain biaya pakan, ongkos produksi mencakup biaya benih. Harga benih gurame ukuran silet saat wawancara dilakukan adalah Rp 1.200 per ekor. Total biaya untuk 3.000 ekor benih yaitu Rp 3.600.000. Ongkos listrik diperkirakan sebesar 1.200.000 per satu siklus. Adapun biaya tenaga kerja tidak ada karena pekerjaan ditangani sendiri. Jadi total biaya produksi yang diperlukan sebesar Rp 28.620.000.
Lalu, berapa keuntungan yang diraup Arief dalam kurun waktu satu tahun?
Dalam setahun, bobot ikan gurame yang dipanen rata-rata 500 gram per ekor atau sekilo isi 2 ekor. Jika survival rate sebesar 80%, Arief memanen gurame sebanyak 2.400 ekor. Artinya, bobot panen total sebesar 1.200 kg atau 1,2 ton. Jika harga berat basah sebesar Rp 32.000 per kilogram, Arief mengantongi hasil panen kotor sebesar Rp 38.400.000. Dikurangi ongkos produksi sebesar Rp 28.620.000, ungtung bersih yang masuk kantongnya sebesar Rp 9.780.000. Jika bisa menekan angka kematian, untung yang diperoleh bisa lebih besar.
“Tingkat kematian tergantung musim. Jika cuaca ekstrim atau sangat panas, gurame sering mengalami luka pada kulit dan sirip. Seperti terbakar. Dari 2.000 ekor bibit yang ditebar, jumlah panen bisa hanya 200 ekor,” beber Arief.
Ditanya soal solusi mengatasinya, Arief menyarankan agar mengisi air kolam setiap sore menjelang maghrib dan menghindari pengisian air sejak pagi hingga sore. Menurutnya, mengisi air saat cuaca panas sama seperti merebus ikan. “Selain itu, ikan harus beradaptasi terlebih dulu dengan air baru. Ikan menjadi stres,” tambahnya.
Selain menjaga kesehatan ikan dan lingkungan budidaya, Arief juga berupaya menekan pengeluaran pakan dengan pemberian pakan berupa dedaunan seperti kangkung, talas, dan daun singkong. “Selain murah, daun kangkung mudah diperoleh karena banyak petani kangkung di daerah saya. Untuk kangkung, harga bandrol Rp 70.000 untuk setiap satu kwintal atau 100 kilogram,” ungkapnya.
Tak patah arang
Setiap usaha tentu memiliki risiko. Sebagaimana bisnis lainnya, di balik keuntungan, ada risiko kerugian yang perlu disadari. Begitu pula dengan usaha pembesaran gurami yang dilakukan Arief. Ia sempat menderita kerugian yang besar saat pertama kali terjun.
“Ketika itu saya masih pemula, masih awam. Permasalahannya karena bibit ikan yang jelek dan harga jual yang sangat rendah,” kenangnya. Kala itu, panen gurame Arief hanya seharga Rp 18.000 per kilogram. “Padahal harga pakannya saja sudah Rp 270.000 per sak,” tambahnya.
Kerugian ini diperparah dengan kondisi bibit yang jelek. Bibit gurame tidak berkembang dengan baik. “Bayangkan, dalam setahun pemeliharaan, berat per kilo berisi 7 ekor ikan. Ikan centet atau kerdil. Ukurannya hanya sebesar 3 jari orang dewasa,” ungkapnya.
Seiiring berjalannya waktu, ia memahami cara memilih bibit yang baik. Bibit gurame yang berpotensi kerdil ditandai dengan mata yang menonjol. Selain itu, siripnya tampak rapat. “Jika datang langsung ke pembenih, kita bisa memilih langsung benih yang kita anggap berpotensi tumbuh dengan baik. Tapi jika sibuk, terpaksa memesan via telepon, kita terpaksa pasrah dan percaya saja,” akunya.

Meskipun pernah gagal, Arief tidak patah arang. Menurutnya, rezeki sudah ada yang mengatur. Untuk menyiasati waktu pemeliharaan ikan gurame yang cukup lama, Arief menyiasati pemasukan dengan budidaya ikan koi. “Budidaya ikan koi bagus, harganya relatif tinggi dan dijual satuan. Paling tinggi, ikan bisa dijual dengan harga Rp 35.000 per ekor, tergantung grade,” terangnya. Selain itu, waktu pemeliharaan ikan koi jauh lebih singkat. Dijualnya pun bisa dalam beragam ukuran, tergantung permintaan.
Dengan budidaya dua jenis ikan ini, Arief bisa terus mengisi pundi-pundi keluarga. Sejauh ini, penjualan kedua komiditas budidaya ikan air tawar itu mudah diserap pasar. Bakul ikan datang langsung ke tempatnya.
“Sebagai usaha untuk mengisi waktu tua, usaha budidaya pembesaran gurame cukup menjanjikan. Hanya saja memang dibutuhkan modal besar dan kesabaran karena masa pemeliharaannya relatif lama, yaitu satu tahun, tergantung ukuran pada awal penebaran,” pungkasnya. 

Semoga Bermnafaat!


Sumber: infoakuakultur.com

  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Gurami

Perawatan Benih Ikan Gurami Setelah Proses Penetasan

By antOK - January 03, 2016

Benih Ikan GuramiKali ini saya akan menyampaikan tentang perawatan benih ikan gurami yang saya sadur dari tanijogonegoro.com semoga bermanfaat. Setelah proses penetasan berhasil dengan baik, langkah selanjutnya adalah perawatan benih atau larva. Benih ikan gurami yang baru saja menetas masih sangat rentan terhadap berbagai gangguan baik internal yang dipengaruhi oleh perkembangan biologi maupun eksternal yang dipengaruhi oleh cuaca, hama, penyakit, maupun makanan. Pada tahap ini, benih masih dalam fase kritis, sehingga membutuhkan perawatan serius agar angka kematian tidak begitu tinggi. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan benih atau larva ikan gurami.




1. Pemberian Pakan Alami dan Pakan Buatan Pada Benih Ikan Gurami


Setelah menetas, larva masih bisa bertahan hidup dari cadangan kuning telur yang menempel pada tubuhnya hingga berumur kurang lebih satu minggu. Setelah itu, larva perlu mendapatkan pakan tambahan untuk menopang pertumbuhannya. Pakan tambahan yang paling sesuai dengan ukuran bukaan multnya yang masih kecil adalah pakan alami, baik berupa Moina maupun Daphnia. Pemberian pakan alami sebanyak 100-200 persen dari total bobot benih. Selain pakan alami, dapat juga diberikan pakan tambahan berupa pakan buatan. Jika diberikan pakan buatan, maka komposisi pakannya adalah 75% pakan alami dan 25% pakan tambahan. Pakan tambahan harus diberikan dalam bentuk tepung yang sangat halus. Bisa juga menggunakan cacing sutera sebagai makanan alami benih ikan gurami.


2. Vaksinasi Pada Benih Atau Larva Ikan Gurami


Vaksinasi diberikan setelah larva berumur lebih dari dua minggu. Jenis vaksin yang diberikan misalnya Septicaemia haemorrhagica untuk menanggulangi penyakit bercak merah akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Pemberian vaksin dilakukan dengan merendam benih dalam larutan selama 30 menit. Konsentrasi larutan 1 ml per 10 liter air. Vaksinasi tersebut mampu memberikan kekebalan selama empat bulan.


3. Gunakan Sumber Air Bersih Dan Sehat Selama Pemeliharaan Benih


Penggunaan air bersih dan sehat bertujuan untuk menghindari serangan hama maupun penyakit. Beberapa sumber air bersih yang dapat digunakan antara lain mata air, air sumur, atau air hujan. Selain menggunakan air tersebut, dapat juga menggunakan air sungai yang sudah melalui proses penyaringan. Pembuatan saringan secara berlapis dari bagian bawah ke atas yaitu ijuk, pasir, kerikil, dan batu. Sebagai ilustrasi, berikut kami sajikan gambar bak penyaring.

Jual Benih Ikan Murah
Sumber: www.tanijogonegoro.com


4. Sistem Aerasi


Aerasi bertujuan untuk menambahkan oksigen terlarut ke dalam baskom atau wadah pemeliharaan. Perlu diingat, bahwa larva atau benih ikan gurami yang baru menetas sangat rentan terhadap kekurangan oksigen. Oleh karena itu, diperlukan sistem areasi yang baik. Sistem aerasi bisa dilakukan dengan memasang aerator ke dalam baskom atau wadah pemeliharaan. Aerator hanya diaktifkan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya menjelang matahari terbit atau pada saat cuaca mendung. Hal ini perlu diperhatikan mengingat larva atau benih ikan gurami juga rentan dengan pemberian oksigen yang berlebihan.


5. Pemberian Naungan Atau Atap Pada Tempat Pemeliharaan


Faktor cuaca sangat mempengaruhi tingkat kehidupan (survival rate) larva atau benih ikan gurami, apalagi jika terjadi fluktuasi sangat tajam sehingga membahayakan kehidupan benih. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi perubahan cuaca tersebut, benih perlu dipelihara pada tempat beratap.

Perlu diketahui, bahwa suhu tubuh ikan akan selalu menyesuaikan suhu perairan disekitarnya, yaitu sekitar 5°C lebih tinggi. Kemampuan ikan menyesuaikan suhu tubuhnya dengan perairan disekitarnya juga tidak lebih dari 5°C. Apabila terjadi perubahan suhu perairan di atas 5°C, ikan sudah tidak mampu lagi menyesuaikan suhu tubuhnya. Dengan demikian, perubahan suhu perairan yang terlalu tinggi dapat membahayakan keselamatan ikan.

Fungsi lain pemasangan atap juga untuk menghindari jatuhnya air hujan langsung ke permukaan air tempat pemeliharaan benih. Larva ikan gurami idealnya berada di lapisan atas air. Sementara jatuhnya air hujan ke permukaan air akan menghalangi pergerakan larva ke lapisan atas air. Oleh karena itu, dengan pemeliharaan di tempat beratap, dapat menghindari stress pada larva akibat tidak mampu berenang ke lapisan atas pada saat musim hujan.

Semoga Bermanfaat.

Sumber: tanijogonegoro.com
  • 2 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

Video Alat Penghitung Benih Ikan dari IPB

By antOK - May 30, 2015

Fry Counter atau alat penghitung benih ikan merupakan inovasi dalam dunia Perikanan yang dirancang oleh Prof. Dr. Indra Jaya, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Instrumen ini didesain untuk penghitungan ikan secara otomatis. Keunggulan alat ini adalah dapat menghitung jumlah ikan dengan cepat dibandingkan dengan metode manual, dan efisien dari sisi kebutuhan tenaga kerja, sehingga dapat menghasilkan profit (keuntungan) bagi pengusaha benih ikan.





Inovasi ini sangat membantu pengusaha benih ikan  seperti kami. Selain menghemat tenaga dan waktu, hal ini juga mengurangi risiko kematian benih ikan karena terlalu lama dalam proses penghitungan.Penghitung ikan ini juga meningkatkan kepercayaaan pembeli benih ikan tentang penghitungan ikan.Terima kasih IPB, semoga bermanfaat!


Sumber: greentv.ipb.ac.id










  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Peluang Ikan Nila Menggantikan Peran Ikan Gurami

By antok Farm - February 27, 2015

Ukuran yang besar membuat ikan nila menjadi pengganti dari ikan gurami di kalangan konsumen rumah makan maupun masyarakat setempat, kata Asep, salah satu pengelola rumah makan di Ciamis. “Ikan nila untuk ukuran besar bisa menggantikan ikan gurame, baik untuk masakan digoreng maupun pepes. Peminatnya pun terus meningkat,” kata Asep Nuryana salah seorang pengelola rumah makan di Ciamis, Minggu.

Mahalnya ikan gurami dan sulitnya pasokan  serta dengan ukurannya yang tidak terlalu besar, menjadikan ikan nila besar pengganti ikan gurami. Sebaliknya, ikan nila ukuran dua sampai tiga ekor satu kilogramnya pasokan lebih banyak. Selain itu harganya cukup murah, sedangkan dagingnya cukup tebal. “Bila ada ikan nila yang ukurannya besar, buat apa cari gurami yang sulit didapat dan mahal. Mengenai cita rasa tergantung kita mengolahnya saja, dan ternyata penikmatnya banyak,” kata Asep.

Selain untuk digoreng, ikan nila ukuran besar maupun kecil juga bisa dihidangkan dengan cara dipepes seperti ikan mas. “Ikan nila diolah secara dipepes bisa menjadi nilai tambah, dan peminatnya banyak dan bisa dijual dengan harga lebih murah,” kata Asep.

Berkisar Rp 24.000,- sampai Rp 25.000,-  per kilogram sudah mendapatkan ikan nila dengan ukuran sekilogram tiga ekor, sedangkan harga gurami bisa mencapai di atas Rp 35.000,- per kilogram nya. Petani di Ciparay yang bernama Dede, mengakui adanya peningkatan permintaan ikan nila dari rumah makan, yang menyebutkan ikan nila pasokan dari Cirata saat ini banyak masuk ke rumah makan, “Permintaan ikan nila ukuran besar memang cukup bagus, harganyapun cukup tinggi dibandingkan ukuran biasa,” kata Dede menambahkan. 

(Sumber : AnalisaDaily, budidaya ikan)
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

Produktivitas Indukan Ikan Gurame / Gurami Bisa Ditentukan dari Suara

By antOK - October 15, 2014
jual benih ikan gurami
Satu lagi inovasi dari beberapa putra bangsa dalam mengembangkan inovasi perikanan. Sebuah inovasi baru di dunia budidaya ikan telah ditemukan, hal ini berkaitan dengan produktivitas ikan gurame dapat ditentukan lewat suara yang dihasilkan. Penemuan ini ditemukan oleh Tim mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Tim penelitian yang menemukan cara mengukur produktivitas ikan gurame berdasarkan suara ini adalah I Gede Mahendra Wijaya, Dhaniyanto Mayrendra Rasyid, dan I Made Teguh Wirayudha, dengan dibimbing oleh dosen pembimbing Dr Ir Sri Pujiyati, MSi itu dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan metode bioakustik, yang biasa digunakan untuk melihat pola dan karakter suara mamalia laut secara umum.
Dilansir dari antaranews, I Gede Mahendra menjelaskan mengaitkan bioakustik dengan produktivitas pada ikan gurame. Menurut dia, hal ini baru yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Penelitian ini didasarkan pemikiran bahwa perlunya satu metode yang mampu dikembangkan untuk mengetahui mutu indukan ikan gurame yang efektif dan efisien tanpa menyentuh ikan itu sendiri.
Sebenarnya penelitian ini cukup sederhana mereka mendengarkan suara yang dihasilkan oleh ikan dalam beberapa tahap. Kemudian suara yang sudah terekam dianalisa untuk mendapatkan karakteristiknya (frekuensi dan intensitas suara).
Dengan demikian mereka dapat membedakan Karakteristik suara dari masing-masing indukan ikan kemudian dibandingkan dengan jumlah telur yang dihasilkannya. Setelah di amati, ikan yang memiliki produktivitas tinggi memiliki rentang frekuensi dan intensitas yang lebih sempit yaitu 2.952 Hz dan rentang intensitas 19 dB sedangkan ikan yang memiliki produktivitas yang lebih rendah dengan rentang frekuensi maupun intensitas yang lebih lebar yaitu 5.062 hz dan rentang intensitas 30 dB.
Saat ini Teknologi ini tengah dikembangkan, diharapkan mampu memberi solusi bagi pembudidaya ikan gurame agar dapat dengan cepat dan mudah melakukan penyortiran indukan gurame yang unggul tanpa harus menyakiti induk ikan. Dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan gurame. Semoga bermanfaat!

Sumber:  usahabudidaya.com


  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Harga Ikan Tawar Naik hampir 100% (Peluang Besar Bagi Pembudidaya Ikan)

By antOK - June 29, 2014
Jual benih ikan mujaer nila mas gurami

Ini bisa menjadi berita baik bagi petani ikan di Indonesia. Beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat, misalnya, harga berbagai jenis ikan tawar naik hampir 100% jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Di sejumlah pasar tradisional di Tasikmalaya, Bandung, dan Ciamis, harga ikan mas yang semula hanya dijual Rp18 ribu per kg, kini naik menjadi Rp25 ribu per kg.
Begitu juga harga ikan mujair dari Rp18 ribu menjadi Rp23 ribu/kg, ikan kakap merah dari Rp20 ribu kini Rp37 ribu/kg, dan ikan gurame / gurami semula Rp45 ribu/kg kini Rp55 ribu/kg.
Semoga petani ikan di Indonesia bisa mengambil peluang ini!


Sumber: Media Indonesia
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

Kolam Terpal Semakin Diminati Petani Ikan Lele, Nila, Mas di Pontianak (Kalimantan Barat)

By antok Farm - November 10, 2013
kolam terpal benih ikan

Salah satu usaha di sektor perikanan darat yang menjadi primadona dan digemari oleh masyarakat adalah kolam terpal. Kolam ini memiliki potensi besar, jenis usaha ini juga sangat mudah dilakukan oleh masyarakat karena tidak harus ditempatkan dilokasi yang besar. Di lahan sempit, kolam terpal pun bisa dibuat. Heri Irawan, Landak
JAIDU misalnya. Ketua Unit Perbenihan Rakyat (UPR) Babanto tidak merasa heran kalau saat ini upaya pengembangan kolam terpal yang ada di daerah Landak sudah cukup diminati oleh masyarakat. Beberapa Desa yang juga sudah menjadi binaan kelompok ini."Usaha ini sudah cukup di minati oleh masyarakat termasuk ibu-ibu juga sudah mengembangkan usaha ini dan sampai saat ini sudah mulai berhasil," tuturnya.
Terkait dengan perkembangan pengembangan usaha tersebut, pihaknya dari UPR Babanto, secara terus menerus akan memberikan dukungan dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang sudah bergabung dengan kelompok tersebut. Kedepan, lanjutnya,  pengembangan usaha ini tidak hanya berkembang di beberapa Desa saja melainkan juga bisa di kembangkan di daerah lain di Kabupaten Landak.
"Awalnya bukan sebagai usaha pokok melainkan mungkin ada yang hobby tetapi kita yakin setelah usaha tersebut berhasil dan di rasakan oleh yang bersangkutan maka usaha ini akan bisa beralih menjadi usaha pokok artinya hasil tersebut sudah dapat di rasakan oleh masyarakat,"tuturnya.Seraya juga menambahkan bahwa dengan adanya pengembangan usaha ini kedepan dapat akan menambah penghasilan keluarga.
Apalagi yang lebih banyak berperan dan menjadi anggota ini adalah ibu-ibu sehingga akan lebih fokus mengingat keseharian kegiatan ibu-ibu lebih banyak di rumah sehingga pemeliharaan ikan akan lebih optimal. Jenis ikan yang bisa dibudidayakan di sini pun cukup beragam. Mulai dari ikan lele, ikan mas, ikan nila, ikan gurami, ikan bawal, ikan tawes, ikan patin hingga jenis lainnya.
sumber: pontianak post
  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Sederhana Membuat Pelet Ikan

By antok Farm - August 28, 2013
Dengan pakan buatan sendiri akan bersifat pelengkap atau sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan energy ikan. Pakan tersebut hanya perperan penting sebagai penyedia energy, pakan ini hanya bersifat komersial buatan pabrik atau pelengkap bagii pakan alami yang tersedia dalam kolam  tersebut.
Pembuatan pakan untuk ikan gurami relative mudah, sebab ikan gurami dikenal herbivore, yakni sebagai pemakan tumbuhan. Oleh karena itu bahan-bahan untuk membuat pakan gurami dapat menggunakan tumbuh-tumbuhan yang terdapat di lingkungan kita. Kita dapat menggunakan daun singkong, kedelai,atau daun lainnya yang disukai oleh gurami. Untuk mengujinya maka daun tersebut bisa kita berikan langsung kepada ikan gurami, jika respon yang diberikan positif (ikan mau memakannya) berarti daun tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pakan. 
Tanaman dari kelompok Leguminosa sudah sering digunakan sebagai bahan makanan ternak, baik daun maupun biji-bijiannya. Bahan-bahan ini mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20 – 30 %.  Kita perlu mengolah terlebih dulu bahan baku tersebut agar dapat menghilangkan atau mengurangi dampak negatif dari senyawa anti nutrisi yang terdapat di dalamnya. 
Dengan  merendam daun / biji-bijian dalam air dicampur kapur selama 24 jam, atau dengan merebusnya di dalam air  selama 1 jam.  Proses ini akan melarutkan sebagian senyawa anti nutrisi tetapi juga akan menghilangkan sebagian dari vitamin yang terkandung di dalamnya.
Setelah itu bahan-bahan tersebut digiling hingga halus.  Untuk menggiling biji-bijian dapat menggunakan gilingan kopi, sedangkan untuk daun-daunan harus dicincang terlebih dulu sebelum digiling.  Meskipun mempunyai nilai gizi tinggi, tetapi karena mengandung berbagai senyawa anti nutrisi maka penggunaanbahan baku ini untuk pakan ikan terbatas maksimum 10 kg/100 kg pelet.
Sumber protein hewani yang biasanya mudah didapat adalah bekicot dan keong (Mollusca).  Mollusca mengandung protein tinggi, bisa mencapai 60 % (menyamai tepung ikan), selain itu  juga mengandung lemak dan asam-asam lemak yang dibutuhkan sebagai sumber energi bagi ikan.  Kandungan lemak keong dan sejenisnya biasanya sekitar 6 %. 
Untuk memanfaatkan hewan ini terlebih dulu harus dikeluarkan dari rumahnya (cangkang), cara sederhana adalah dengan memecah “rumahnya” dan mengambil dagingnya, atau dapat dilakukan dengan merebus dalam air selama 15-20 menit.  Setelah itu keong atau bekicot dipotong-potong lalu dimasukkan dalam gilingan daging.  Prosentase yang digunakan sekitar 5-10 kg/100 kg pelet yang dibuat.
Untuk merekatkan campuran bahan baku yang digunakan menjadi bentuk pelet kita memerlukan bahan yang mengandung kanji, seperti tapioka, tepung jagung, tepung beras, atau tepung terigu.  Bahan yang paling murah sudah tentu tapioka atau limbah industri tapioka.  Bahan-bahan ini sudah berbentuk tepung sehingga mudah menggunakannya.  Agar dapat berfungsi sebagai perekat maka bahan yang mengandung kanji perlu dicampur dengan air panas.  Jumlah yang diperlukan bisa mencapai 25-30 kg/100 kg pelet. 
Dedak juga bisa digunakan sebagai sumber energy bagi ikan gurami dengan jumlah penggunaan antara 15-25 kg/100 kg pellet.



sumber : trobos
  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Kualitas dan Aroma Pakan Ikan

By antok Farm - August 23, 2013
Salah satu yang menjadi perhatian pembudidaya ikan adalah aroma atau bau pakan, biasanya bau pakan yang kurang tajam tidak disukai pembudidaya. Arom pakan berasal dari bahan baku yang terkandung dalam pakan karena kesesuaian resep atau formula dari pakan tersebut.

Sumber nabati seperti dedak, tepung kedelai, tepung gadum dan lainnya biasanya memiliki kandungan protein yang rendah. Unsur kandungan hewani yang rendah membuat aroma tidak amis. Tetapi jika pakan sudah berumur lama akan berbau apek.  Ikan nila, lele atau mas disarankan tidak diberikan pakan tersebut, tetapi diberikan untuk ikan.

Bau amis pada pakan ikan terutama berasal dari tepung ikan atau tepung cumi. Tepung tulang yang sering digunakan sebagai sumber protein pada pakan ikan tidak banyak berperan dalam menghasilkan bau amis pada pakan.

Meskipun pakan berbau amis tetapi tidak selalu berhubungan langsung dengan nafsu makan ikan.Adakalanya ikan lebih tertarik pada bau pakan tertentu meskipun baunya tidak terlalu amis. Minyak ikan dan minyak cumi merupakan atraktan yang baik, tetapi bau yang dihasilkan tidak amis seperti tepung ikan. Tepung ikan yang sudah terfermentasi atau mengalami pembusukkan akan menghasilkan bau amis yang lebih tajam, tetapi mutu proteinnya mungkin sudah menurun sehingga kualitas pakan yang dihasilkan kurang baik.

Bau pakan yang khas akan meningkatkan nafsu ikan, artinya ikan akan terangsang dengan cepat untuk mengonsumsi pelet yang diberikan. Tetapi jumlah pakan yang dimakan oleh ikan bergantung dari nilai nutrisi yang terkandung di dalam pakan. Ikan bisa saja makan dengan cepat dan terlihat rakus, tetapi akan segera berhenti makan jika dirasa sudah “kenyang”.

Sementara itu pertumbuhan ikan bergantung dari nilai gizi pakan yang dikonsumsinya dan tidak berhubungan dengan jumlah pakannya atau kecepatan dari ikan tersebut menghabiskan makanan. Meskipun ikan terlihat rakus dan makanan cepat habis tetapi belum tentu pertumbuhannya lebih baik.

Meskipun demikian kita menyadari bahwa jika pakan yang diberikan dapat cepat dimakan oleh ikan maka pakan tidak terbuang dengan percuma. Bahan yang mudah larut, seperti vitamin, tidak akan terbuang ke dalam air dengan sia-sia karena pakan cepat dimakan oleh ikannya. Jadi pakan akan lebih efisien dan air kolam tidak cepat rusak karena pakan yang terbuang.

sumber : trobos


  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

Untung Berlimpah dengan Hormon Jantanisasi Ikan Nila

By antOK - July 09, 2013

Ini adalah kisah sukses pembenih ikan dengen hormon jantanisasi ikan. Tiga bulan sekali Agung Wahyudi membeli ribuan benih ikan nila tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ia sengaja memilih benih berusia nol-tiga hari, berbentuk bintik-bintik hitam. Alasannya, di usia itu bibit dalam kondisi gonad atau tidak berkelamin. “Kita masih bisa menentukan sendiri jenis kelaminnya,” kata pria setengah baya ini beberapa waktu lalu.

Caranya sederhana. Cukup dengan akuarium, air, sirkulasi udara, dan kolam tampung seperempat lapangan bulu tangkis di pekarangan rumahnya. Resep khususnya adalah menabur serbuk “ajaib” cokelat muda yang mengandung hormon maskulin ke bibit seharga Rp 5.000 per seribu ekor itu. Takarannya harus pas: 10 gram hormon maskulin dicampurkan ke dalam 80 liter air, yang cukup mengubah 7.000 gonad. Benih direndam 18-24 jam. Lalu ganti air rendaman dalam akuarium dan pindahkan ikan ke kolam tampung setelah berusia dua minggu. “Pertumbuhan sangat cepat. Panen hanya butuh 2-3 bulan,” katanya.
Serbuk yang digunakan Agung adalah hormon metil testosteron buatan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang berfungsi mengubah kelamin (sex reversal) ikan menjadi jantan. “Persentase alih kelamin mencapai 94 persen,” kata Adria Priliyanti Murni, pembuat sekaligus peneliti senior Batan. Kementerian Riset dan Teknologi memberi penghargaan hormon Batan sebagai salah satu inovasi paling prospektif sepanjang 2010.
Menurut Adria, proses penjantanan ikan penting untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan produksi ikan nasional. Selain ongkos produksi yang murah, “jantanisasi” ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, karena masa tumbuhnya cepat sehingga panen pun lebih sering. Maklum, seluruh energi ikan pejantan digunakan untuk tumbuh, tidak seperti betina yang sebagian energinya digunakan untuk pematangan telur. Bentuk, ukuran, dan warna ikan jantan pun jauh lebih unggul dibanding si betina. “Butuh Rp 3-3,5 per ekor ikan untuk proses jantanisasi menggunakan hormon buatan Batan,” katanya.
Hormon maskulin Batan lahir menjawab masalah peternak ikan yang kesulitan mendapatkan metil testosteron. Sejak jantanisasi ikan diterapkan di Jawa pada 1998, hanya ada hormon maskulin buatan luar negeri, seperti Cina, Thailand, dan Jepang. Selain mahal, tingkat keberhasilan hanya 60-80 persen.
Inilah yang membuat Adria tertarik meneliti bagaimana menghasilkan hormon maskulin alami nonkimia lewat teknologi nuklir. Akhirnya pilihan jatuh pada limbah testis sapi. Bahan alami ini ternyata memiliki kandungan testosteron tertinggi ketimbang testis mencit, domba, atau kambing yang juga menjadi bahan penelitiannya. Digunakanlah uji radioimmunoassay plus yodium-125 untuk mengukur kandungan testosteron. “Teknologi nuklir yang digunakan tidak berbahaya karena hanya untuk mengetahui nilai konsentrasi hormon,” katanya. Lahirlah hormon maskulin made in Indonesia pada 2007, setelah serangkaian penelitian selama tujuh tahun.
Hormon maskulin dibuat dengan cara mengiris-iris testis sapi menjadi kepingan kecil seukuran 5 sentimeter. Potongan itu lantas dikeringkan pada suhu 60 derajat Celsius. Pada setiap 100 gram tepung testis ditambahkan metil alkohol 70 persen dari total volume. Hormon ini cocok untuk jenis ikan hias dan konsumsi, seperti nila, gurami, lele, patin, kerapu, cupang, lohan, dan koi.
Ahli akuakultur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Doktor Fauzan Ali, mengatakan, tanpa proses sex reversal, perbandingan benih ikan jantan dan betina adalah 40 : 60. “Setiap kelahiran alami bisa dipastikan lebih banyak ikan betinanya,” kata Fauzan.
Adria memberi catatan, hormon maskulin buatannya bukan tanpa kekurangan. Kematian bibit saat proses sex reversal pun sering terjadi lantaran kurang hati-hati. Penyebabnya ikan menjadi stres. Tapi jangan khawatir, tingkat kematian gonad hanya 20 persen, jauh lebih kecil dibanding hormon dari luar negeri yang mencapai 50 persen. Agung merasakan, dari 35 ribu benih ikan nila yang dibudidayakannya, yang mati sekitar 7.000 benih. “Itu tak jadi masalah,” katanya.
sumber: teknologitinggi.wordpress

  • 2 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

Budidaya Lele Murah dengan Suplemen Ikan

By antOK - July 04, 2013

Pekarangan rumah luas dan Anda suka budidaya ikan? Ada baiknya Anda melirik budidaya lele ini. Budidaya lele ini ternyata tak melulu 'jorok' karena sudah bisa dikembangkan sistem budidaya yang lebih murah, bersih dan menjanjikan dengan suplemen organik sehingga bisa maksimal hasilnya.



Bisnis budidaya ikan lele ini pun tampaknya akan selalu menguntungkan. Hal ini karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan ikan sebagai sumber protein yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Ikan menjadi alternatif mengingat harga daging yang makin hari makin mahal.



Ikan lele sendiri memiliki nilai gizi yang mumpuni disamping dagingnya yang gurih. Lele mengandung protein yang tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan anak balita. Selain itu lele juga mengandung mineral lain yang penting pula untuk kesehatan tubuh.



Dengan fakta-fakta itu, maka pada akhirnya ikan lele dapat dijadikan peluang usaha yang menarik. Mengingat selama ini budidaya ikan lele selalu terkesan 'jorok', kini budidaya ikan air tawar tersebut sudah berkembang menjadi lebih murah, bersih, dan menjanjikan.

"Sekarang untuk budidaya ikan lele, kita sudah ada suplemen organik yang dapat membantu budidaya lele lebih maksimal. Karena suplemen organik ini memiliki fungsi sebagai penjaga kualitas air, menignkatkan percepatan pembesaran bibit lele jika dicampur dengan pakannya, dan mengurangi tingkat mortalitas dari bibit lele," jelas Deden A.S, sebagai salah seorang pembudidaya lele yang ditemui detikFinance.

Deden, yang memulai budidaya lele ini sejak tahun 2006, diawali hanya iseng-iseng di pekarangan rumahnya dengan membuat kolam dari terpal sebesar 3x3x1 meter yang diisi air setinggi 7O cm. Dengan pola budidaya intensif, kolam tersebut dapat menampung jumlah tanam bibit ikan lele sebanyak kurang lebih 1800-2000 yang masing-masing bibit tersebut berukuran 10-12 cm.

"Setelah membuat kolam dan menaruh bibit lele tadi, kemudian memberi pakan dan suplemen organik dengan waktu teratur, selama 45 hari saya bisa memanen lele tersebut dengan jumlah berat sebesar 200 Kg - 250 Kg untuk jumlah maksimalnya," ujar Deden.

Bagi anda yang tertarik mencoba membudidayakan ikan lele ini, Deden memberi asumsi perhitungan yang sederhana. Dimulai dengan membuat kolam dari terpal dengan ukuran 3x3x1 meter yang tentunya memerlukan biaya yang tidak begitu mahal ketimbang membuat kolam dari semen atau kolam gali.

"Masalah perhitungan harga pembuatan kolam dari terpal, tentu semua orang akan tahu berapa biaya yang dibutuhkan. Karena terpal sendiri permeternya murah," jelas Deden.

Kemudian, Deden memberikan asumsi biaya pembelian bibit lele dengan harga Rp 300 per ekor. Jika untuk kolam 3x3x1 meter dapat menampung bibit kurang lebih 2000 ekor, maka kita hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 600.000 (Rp 300 x 2000 ekor).

Mengingat  lama pembesaran membutuhkan waktu selama 45 hari, maka kebutuhan pakan yang dibutuhkan adalah sejumlah 90 Kg (2 Kg perhari). Nantinya, Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 660.000, dengan harga pakannya perkarung adalah Rp 220.000 seberat 30 Kg.

Adapun, pembelian kebutuhan suplemen organik adalah Rp 180.000 untuk 4 botol selama 45 hari pembesaran bibit. Empat botol tersebut akan difungsikan untuk pemaksimalan kualitas air dan bibit lele.

Pada akhirnya, total biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih Rp 1440000.

Berikut adalah ringkasan dari modal yang dibutuhkan perkolamnya adalah:



  • Harga Bibit Lele : Rp 300 x 2000 ekor = Rp 600.000
  • Harga  Pakan : Rp 220.000 x 3 karung = Rp 660.000
  • Harga Suplemen Organik: Rp 45000 x 4 botol = Rp 180.000
  • Total Biaya Produksi: Rp 1.440.000



Melalui asumsi modal tersebut dari Deden, maka keuntungan yang bisa didapat dari satu buah kolam dengan target panen 2.000 bibit adalah 200 Kg - 250 Kg.



Deden menjelaskan, bahwa harga eceran yang bisa diraih adalah senilai Rp 15.000 perkilonya. Sedangkan untuk harga yang dijual ke pasar, dapat diraih sebesar Rp 12000 perkilonya.



Sehingga, lanjut deden, jika diambil dari asumsi harga terendahnya, maka keuntungan yang bisa diambil adalah Rp 960.000 untuk satu kolam. Jumlah tersebut diambil dari penjualan lele sebanyak 200 Kg x Rp 12.000 yang berjumlah Rp 2400.000 dikurangi biaya produksi yang berjumlah Rp 1.440.000.


"Jika panen yang kita hasilkan maksimal, kita dapat mencapai berat sejumlah 250 Kg. Keuntungan yang bisa diambil dari selisih total penjualan dan biaya produksi adalah sebesar Rp 1.560.000 perkolamnya," tegas Deden.

Dari penjualan lele tadi saja, jelas Deden, itu sudah merupakan peluang usaha yang menarik di samping aktivitas kesibukan sehari-hari. Karena biaya yang dibutuhkan tidak membutuhkan nilai investasi yang tinggi.

"Dari sisi waktu tidak begitu lama, malah simple dan sederhana. Yang penting disiplin saja dalam jadwal pemberian pakan dan suplemen organiknya.'' kata Deden.

Berbicara mengenai peluang yang lebih luas lagi. Hasil dari lele tersebut, dapat dijadikan berbagai macam peluang usaha lainnya yang lebih menarik tentunya.

Selain yang sudah kita ketahui, lele dapat dijadikan menu makanan pecel lele. Namun di sisi lain, hasil dari olahan daging ikan lele dapat dijadikan berbagai macam hasil. Misalnya, daging lele dapat dijadikan nugget lele, abon lele, lele asap, bakso lele, dan bahkan dapat dijadikan filet lele. Mengingat kebutuhan filet lele untuk ekspor sangat tinggi.

"Atau mungkin kita dapat mengembangkan dari hasil ikan lele tersebut menjadi olahan-olahan penganan menurut ide dan kreativitas kita yang memiliki nilai jual tinggi," ucap Deden.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai budidaya intensif ikan lele, anda dapat menghubungi Departemen Perikanan, atau para pelaku usaha ikan lele seperti Deden A.S ini.

Sumber: detik.com
  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Antisipasi Penyakit Pada Musim Hujan

By antok Farm - May 20, 2013

Berkah tersendiri bagi para petani ikan pada musim penghujan ini. Terutama bagi petani yang menggunakan kolam tadah hujan untuk mengandalkan datangnya musim hujan.

Dengan datangnya musim hujan, juga akan datangnya penyakit. Hal ini harus diantisipasi sejak dini agar tidak timbul hal – hal yang tidak kita inginkan, seperti kematian dan akan mengalami gerugian.

1.    Amati dan control semua saluran air dan kualitas air yang masuk ke kolam. Jika air kita yang masuk ke kolam ikan tercemar oleh bahan – bahan kimia akibatnya membahayakan kepada ikan kita.

2.    Perhatikan pemberian makan pada ikan. Sesuaikan dengan kebutuhan ikan dan jangan sampai berlebihan. Jika berlebih, maka akan berpotensi munculnya pathogen di kolam kita dan ini akan sangat membahayakan. Untuk ikan jenis gurame hanya membutuhkan pakan pelet sebanyak 2%  dari bobotikan. Jika ikan kita sudah terlanjur terkena penyakit yang disebabkan oleh adanya pathogen, virus atau bakteri, maka asecepatnya untuk diberi antibiotic yang mengandung enrofloxacine.

3.    Curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kadar asam di kolam akan meningkat. Segeralah diberi probiotik yang bisa menetralkan kadar asam. Sebelum atau sesudah datangnya hujan yang sangat lebat, segera kocori kolam dengan produk PROBIOTIK. 

4.    Jika membeli benihikan. Pastikan ikan yang sehat. 

  • 0 Comments
  • Share:
Older
Stories

VIDEO PROFIL ANTOK FARM

BUKU TAMU

SPONSOR

SPONSOR
SyifaBrand, Inc. @ 2018. Powered by Blogger.

Created with by BeautyTemplates.

Back to top