Di Tasikmalaya hanya dapat
memenuhi 50% untuk permintaan produksi benih ikan gurami, dikarenakan kondisi
alam serta keterbatasan lahan yang berpengaruh pada jumlah benih dan kualitas
produksi ikan gurami tersebut
Tani Maju Makmur Kawalu Kota
Tasikmalaya misalnya, hanya memiliki 20 bak penetasan telur, pendedaran 30 bak
dan bak pembesaran 15 kolam. Rata-rata ukuran bak pendedaran dan penetasan 3X2
ata 4X2 meter.
Sedangkan jumlah penetasan, 1 bak atau satu sarang maksimal
menghasilkan 2000 – 5000 telur atau rata-rata 3000 telur yang bisa menetas.
Setelah itu ditampung di bak pendedaran pertama selama usia 2 bulan.
Ketua Kelompok Tani Maju Makmur Kecamatan Kawalu, Kota
Tasikmalaya Eris Setiawan mengatakan, produksi ikan Gurami di kelompoknya hanya
sampai pada pendedaran dan tidak dilanjutkan pada pembesaran. Pendedaran
tersebut hingga usia aman dari mortalitas selama 2 bulan seukuran 2-3 CM,
kemudian dijual kepada petani yang khusus usaha di bidang pembesaran Gurami.
“Pendedaran 1 bulan sampai harga Rp200/ekor ditambah 1 bulan
sortir menjadi harga Rp300/ekor. Pasar yang paling benyak menerima ikan gurame
dari Tasikmalaya, Kota dan Kabupaten Bandung, Cirata yang dibesarkan di jaring
apung,” kata Aris, Selasa (26/3).
Untuk saat ini produksi ikan Gurami cukup baik karena cuaca
relative stabil antara panas dan hujan. Kondisi ini berpangruh pada tingkat
kematian Gurami yang hanya mencapai 2%. Sedangkan bila kondisi cuaca ekstrem
kematin Gurami bisa mencapai 50% sejak benih hingga pembesaran usia konsumtif.
Untuk pendedaran katanya, paling tidak di kelompok taninya mampu
produksi 2000 ekor setiap hari. Sedangkan untuk pembesaran Aris melempar kepada
para petani lain, setelah besar ditarik kembali dan dijual melalui kelompok.
“Kami di sini hanya pendedaran. Setelah itu ada petani lain yang membesarkan.
Setelah besar kita kumpulkan lagi dan kemudian dijual,” katanya.
Menurutnya, support pemerintah relative sudah bagus, baik dari
pemerintah pusat ataupun daerah. Sering katanya, pihak dinas pertanian dan
perikanan menginformasikan kepada para petani daerah yang membutuhkan suplai
gurami. Selain itu, kelompok juga kata Aris sering mendapat kegiatan berupa
pelatihan budidaya ikan yang benar juga layak jual.
“Malah tanggal 13 Maret mendatang
kami juga diberi pelatihan untuk budi daya ikan gurami. Kami juga sudah
mendapat pinjaman modal dari bank dengan persyaratan yang dipermudah,” katanya.
(Sumber
: Bisnis Jabar, bididaya ikan)