Sebenarnya semua ikanlele dewasa selalu ingin berkembang biak. Sehingga para petani atau pembudidayaikan lele hanya mempersiapkan tempat beserta lingkungannya yang sesuai,
sehingga ikan lele dewasa yang telah matang akan memijah secara alami tanpa
menyuntikan hormone pemijah.
Saat ini pemijahan
alami ikan lele masih banyak diterapkan oleh para pembudidaya lele saat ini.
Mereka beranggapan bahwa pemijahan lele dengan bantuan hormon atau tambahan
obat-obatan belum tentu lebih baik dari teknik pemijahan alami.
Cara pemijahan alami
ikan lele diyakini lebih baik daripada menggunakan teknik pemijahan buatan
karena indukan lele tidak ‘dipaksa’ untuk mengeluarkan telurnya. Benih ikanlele yang dihasilkan dari proses pemijahan lele secara alami pun diyakini lebih
unggul dibanding benih ikan lele hasil pemijahan buatan.
Berikut dibawah adalah
cara untuk melakukan pemijahan ikan lele secara alami :
1.
Siapkan kolam
pemijahan lele dengan membersihkannya terlebih dahulu. Setelah itu masukkan
kakaban sebagai tempat menempelnya telur. Untuk kolam berukuran 2 m x 2 m x 1
m, dibutuhkan kakaban sebanyak 10-12 buah. Kakaban diletakkan di dasar dan
diberikan pemberat berupa batu. Kakaban disusun berjajar memenuhi dan mengikuti
panjang kolam agar tidak ada telur yang tidak menempel.
2.
Isi kolam dengan air
hingga ketinggian sekitar 40 cm.
3.
Lakukan seleksi induk
untuk mendapatkan induk lele yang siap memijah dan memiliki gonad yang
berkualitas dan berpotensi menghasilkan banyak telur.
4.
Setelah wadah terisi
air, masukkan induk lele yang telah diseleksi ke dalamnya dengan
perbandingan satu ekor jantan dan dua ekor betina. Biasanya, induk lele
dipindahkan ke dalam wadah pemijahan pada sore hari sekitar pukul 15.00 –
17.00. Pemindahan dari kolam indukan ke kolam pemijahan dilakukan secara
hati-hati dengan menggunakan seser atau serokan.
5.
Biarkan induk lele
berada dalam kolam selama satu malam. Biasanya, ikan lele akan memijah pada
malam hari sekitar pukul 22.00 – 02.00. Pada proses pemijahan, induk lele
betina akan mengeluarkan telur dan dibuahi oleh sang jantan.
6.
Lakukan pengecekan
pada pagi harinya. Jika pemijahan berlangsung lancar, pada pukul
empat pagi telur-telur akan memenuhi kakaban.
7.
Pindahkan kakaban yang
telah ditempeli telur secara hati-hati ke dalam kolam penetasan. Jika induk
baru memijah pada pagi hari maka pemindahan kakaban dilakukan pada sore hari,
sekitar pukul 14.00 – 16.00. Setelah itu, tinggal menunggu telur menetas.
8.
Selanjutnya, pindahkan
indukan lele yang telah memijah dari kolam pemijahan ke kolam pemeliharaan
induk. Induk lele betina dapat dipijahkan kembali setelah tiga minggu sampai
satu bulan masa istirahat. Sedangkan induk lele jantan memerlukan waktu 1-2
minggu masa istirahat. (sumber budidaya ikan)