Pemeliharaan ikan koi tidak jauh beda dengan ikan laiinya, ikan koi dasarnya adalah ikan mas biasa. Tetapi ikan koi sebagai ikan hasil kawin silang, koi tidak memiliki ketahanan tubuh sebagaimana induknya. Ikan koi dipelihara bukan sekedar hanya untuk pembesaran saja, tetapi untuk dilihat keindahannya.
Ada tiga hal dasar yang membuat ikan koi itu cantik dan sehat :
- Kualitas air. Sehat tidaknya air antara lain ditentukan oleh tingkat Ph, suhu, zat besi, dan amoniak. Ph ideal antara 7-8 atau Ph netral. Jika Ph-nya terlalu tinggi alias terlalu basa maka warna hitam akan semakin jelas. Bayangkan saja jika tiba-tiba di sisik kohaku; kita muncul noda hitam. Zat besi yang terkandung dalam air kolam juga tidak boleh terlalu tinggi. Itu akan membuat warna koi kesayangan kita kusam. Suhu ideal air kolam adalah 24 derajat celcius. Karena itu, pastikan kolam selalu terkena sinar matahari.Pergantian air secara rutin sangat dianjurkan untuk menetralkan kadar amoniak dari kotoran ikan. Setiap hari kira-kira 10 persen dari jumlah air kolam sebaiknya diganti. Pergantian ini tak akan merepotkan jika kolam kita sudah dilengkapi sistem pengatur air. Perbandingan volume air dengan besar dan jumlah ikan yang ideal juga perlu diperhatikan.
- Makanan. Ada banyak jenis makanan koi yang ada di pasaran, baik lokal maupun impor. Makanan impor banyak digunakan para pecinta koi yang disesuaikan dengan jenis ikan koi tersebut. Tetapi jika kita memiliki waktu luang, makanan koi bisa diracik sendiri dengan nilai gizi yang tinggi. Makanan tersebut biasanya terdiri dari tiga macam : wheatgerm, spirulina, dan daily. Wheatgerm digunakan untuk pertumbuhan ikan sekaligus menajamkan warna putih. Spirulina untuk memcerahkan warna merah dan hitam, sedangkan daily untuk kebutuhan rutin harian. Untuk mendapatkan hasil maksimal sebaiknya pemberian makanan diatur. Jangan sampai kita memberikan makanan spirulina selama berapa bulan berturut-turut. Warna koi akan rusak dan berubah kuning. Salah satu pilihan pola pengaturan dalam satu minggu adalah tiga hari untuk spirulina, tiga hari untuk wheatgerm, satu hari untuk daily. Pemberian makanan lebih sering dengan porsi kecil jauh lebih baik karena usus koi pendek.
- Pemilihan bibit. Bibit ikan koi yang paling baik tentu saja yang asli dari Jepang. Sekarang ini sudah banyak toko dan peternakan koi yang menjual bibit impor. Apalagi sebagian dari mereka sudah berhasil menyilangkan dengan koi lokal. Kualitasnya pun tidak kalah dengan koi impor
Sumber : republika