Layanan Budi Daya Ikan Jogja Terbaik I Benih Ikan dan Konsumsi
  • facebook
  • Instagram
  • twitter

Layanan Budi Daya Ikan Terbaik Yogyakarta

Alhamdulillah, semakin banyak yang percaya dengan Pelayanan budi daya ikan Antok Farm.

Bandingkan ketepatan, kecepatan, harga dan fitur layanan Antok Farm dengan jasa Jual Benih lainnya. Tim kami telah membandingkan dengan yang lain dan Budi Daya Benih Antok Farm adalah yang termantap dalam kualitas dan Harga yang murah. Paling direkomendasikan untuk Pemberdayaan, dinikmati, diedarkan, dibagikan dan disebarluaskan.

Antok Farm menyediakan benih ikan antara lain :

1. Telur/Larva Ikan Gurami

2. Benih Ikan Gurami

3. Benih Ikan Lele (Masamo, Sangkuriang, Paiton)

4. Benih Ikan Nila (Gesit, Monosex)

5. Benih Ikan Patin

6. Benih Ikan Bawal

7. Benih Ikan Mas

8. Benih Ikan Graskap/Grass Carp

9. Benih Ikan Tawes

10. Benih Belut

11. Dan Benih Ikan Lainnya


Untuk harga Benih Ikan silahkan melihat gambar brosur harga di bawah ini.

Benih Ikan Berkualitas

Pendapatan Budidaya Ikan Patin Hingga Ratusan Miliaran Rupiah

By antok Farm - March 15, 2015

Tingkat produksi budidaya ikan patin hingga tahun 2014 di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan selatan mencapai 70.000 ton per tahunnya. Dilihat dari bisnis ikan patin tersebut telah memberikan kontribusi pendapatan masyarakat hingga Rp 200 miliar dengan asumsi harga per kilogram rata-rata Rp 18 ribu rupiah.

Melihat potensi ini Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menggelontorkan berbagai program bantuan untuk wilayah minapolitan mencapai Rp3,3 miliar. Kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Hulu Sungai Utara, HM Suriani, di Amuntai. Menurut Suriani, wajar jika miliaran rupiah digelontorkan pemerintah pusat untuk mengembangkan budidaya ikan patin ini karena kontribusi pendapatan yang sangat besar di wilayah tersebut.

Dana bantuan pusat dipergunakan untuk pembuatan floating keramba, jala ikan (net), keramba ikan, kolam rawa mesin penyedot lumpur, mesin pengolah pakan ikan dan benih ikan, menurut Suriani. Selain itu, lanjut dia juga digunakan bagi, pembuatan keramba jaring apung percontohan, bantuan bibit dan pakan ikan, biaya pertemuan kelompok dan pembuatan RPJM.

Selain bantuan pusat, kata dia, petani pembudidaya ikan patin di kawasan Minapolitan seperti Kecamatan Haur Gading dan kawasan penopang (hinterland) di dua kecamatan, yakni Kecamatan Amuntai Tengah dan Banjang juga mendapat pinjamaan Kredit dari Bank Rakyat Indonesia yang nilainya sudah mencapai Rp7,8 miliar.Jadi jika pengelolaan budidaya ikan patin  dengan baik akan menghasilkan keuntungan yang besar, dengan didukung kontribusi masyarakat dan pemerintah setempat.


Sumber : republika
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Lele

Budidaya Ikan Tawar di Papua

By antOK - October 03, 2014

MANOKWARI – Masyarakat Kampung Suwiam Distrik Ayamaru Utara Timur, Kabupaten Maybrat, belakangan ini mulai mengembangkan budidaya ikan air tawar mujair, lele, mas, nila dan gastor secara besar-besaran untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Agustinus Na, salah seorang petani ikan di Kampung Suwiam, ketika ditemui di Manokwari, Rabu, mengatakan, pemerintah Provinsi Papua Barat mulai memberikan perhatian pada pengembangan budidaya ikan air tawar ini, karena cocok dengan potensi sumber daya alam setempat.

Dia mengatakan, dirinya sebelumnya bekerja sebagai seorang nelayan, namun mencoba keberuntungan menjadi petani tambak ikan air tawar, dimulai dengan lima tambak ikan mujair dan ikan lele yang menunjukkan hasil prospektif, lalu menambah jenis ikan.

Usaha awal yang ia rintis itu, diakuinya, menjadi alasan untuk mencoba mengajukan proposal ke pemerintah Provinsi Papua Barat.

“Usaha awal di lapangan kami gunakan sebagi pertimbangan ke pemerintah melalui proposal untuk memberikan modal usaha, sehingga akhir tahun 2012 lalu pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar, modal itu saya gunakan untuk pembangunan kolam baru sebanyak 115 , membeli bibit ikan mas, ikan nila, ikan mujair ikan lele dan gastor sisanya untuk membangun penampungan air dan rumah tinggal di sekitar tambak,” kata Agustinus.

Ia mengatakan, pemerintah memperlihatkan keberpihakan terhadap masyarakat Papua Barat yang berusaha mengubah kesejahteraan keluarga lewat usaha ekonomi kreatif. “Jika tidak ada campur tangan pemerintah, maka masyarakat tidak merasakan sentuhan pembangunan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, banyak masyarakat Papua Barat yang menekuni berbagai macam usaha dengan modal minim, setelah mendapat sentuhan pemerintah dengan baik, bisa berprestasi dalam usahanya.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah karena dengan begini, usaha saya sekarang lancar dan melalui usaha ini juga kami telah menyerap beberapa pemuda sebagai tenaga kerja tetap dengan penghasilan cukup. Dalam waktu dekat kami koordinasikan dengan pihak terkait, baik di tingkat pemerintah provinsi dan kabupaten untuk turut hadir dalam rencana panen raya yang diagendakan awal tahun depan,” ujarnya. 

Sedangkan untuk benih ikan mujair, lele, mas, nila, gurami, patin, bawal dan lainnya bisa didapat di www.jualbenihikan.com


Sumber:  goodpapuakomin.com - antara
  • 0 Comments
  • Share:
antok Farm

Kenaikan Harga Ikan Patin Di Palembang

By antok Farm - December 07, 2013
Di Kota Palembang harga ikan naik terutama ikan patin di beberapa pasar tradisional. Kenaikan harga ikanpatin mencapai Rp.12.000-Rp.13.000 per kg, padahal sehari sebelumnya Rp 11.000 per kg, menurut pantauan Kabar Sumatera Rabu (4/12). Menurut pedagang mengaku harga ikan patin telah terjadi kenaikan selama beberapa hari.
Peningkatan harga tersebut dilakukan para pengepul sehingga para pengecer terpaksa menyesuaikan. ”Kenaikan harga ini umumnya dipicu pasokan ikan patin dari produsen sangat terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen tetap stabil. Kalau suplai stabil, harga bisa terkendali,” kata Mukmin, pedagang di pasar tradisional 16 Ilir, Palembang.
Di Kota Palembang cenderung bermacam-macam harga ikan patin yang dijual oleh para pengecer. Harga ikan Rp 11.00 per kg misalnnya yang berada di Pasar Simpang Sungki, Rp 12.500-Rp.13.000 per kg di Pasar Cinde dan Rp 11.500 per kg di Pasar 16 Ilir.
Sementara itu, harga ikan air tawar lainnya tercatat masih stabil. Harga ikan sepat ukuran sedang, misalnya, masih Rp 12.000 per kilogram dan ikan lele lebak Rp 11.000 per kilogram. Namun, ikan gabus ukuran sedang kini mulai meningkat menjadi Rp 18.500 per kilogram.
Sedangkan Amir, pedagang di pasar Suak Bato mengatakan, meningkatnya harga ikan air tawar di pasar tradisional Kota Palembang, karena pasokan dari daerah sentra produksi berkurang, sementara permintaan konsumen stabil. “Sejak beberapa hari terakhir harga aneka ikan air tawar tinggi, karena nilai tebus dari pedagang pengumpul lebih mahal dari sebelumnya,” katanya.
Menurut dia, harga ikan sepat ukuran sedang dipatok kisaran Rp 20 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp16 ribu per kg, ikan gabus ukuran sedang Rp 55 ribu per kg, sebelumnya Rp 50 ribu per kg, ikan mujair dari Rp 24 ribu menjadi Rp 26 ribu per kg.
Selain pasokan kurang lancer, juga nilai tebus dari pedagang pengumpul lebih tinggi disbanding sebelumnya, sehingga menjual kembali ke konsumen disesuaikan.
Ia mengatakan sekarang ini ada beberapa jenis ikan air tawar sama sekali tidak ada pasokan dari pedagang pengumpul, seperti ikan lais dan toman. 

Sumber : Kabar Sumatra


  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

Untung Berlimpah dengan Hormon Jantanisasi Ikan Nila

By antOK - July 09, 2013

Ini adalah kisah sukses pembenih ikan dengen hormon jantanisasi ikan. Tiga bulan sekali Agung Wahyudi membeli ribuan benih ikan nila tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ia sengaja memilih benih berusia nol-tiga hari, berbentuk bintik-bintik hitam. Alasannya, di usia itu bibit dalam kondisi gonad atau tidak berkelamin. “Kita masih bisa menentukan sendiri jenis kelaminnya,” kata pria setengah baya ini beberapa waktu lalu.

Caranya sederhana. Cukup dengan akuarium, air, sirkulasi udara, dan kolam tampung seperempat lapangan bulu tangkis di pekarangan rumahnya. Resep khususnya adalah menabur serbuk “ajaib” cokelat muda yang mengandung hormon maskulin ke bibit seharga Rp 5.000 per seribu ekor itu. Takarannya harus pas: 10 gram hormon maskulin dicampurkan ke dalam 80 liter air, yang cukup mengubah 7.000 gonad. Benih direndam 18-24 jam. Lalu ganti air rendaman dalam akuarium dan pindahkan ikan ke kolam tampung setelah berusia dua minggu. “Pertumbuhan sangat cepat. Panen hanya butuh 2-3 bulan,” katanya.
Serbuk yang digunakan Agung adalah hormon metil testosteron buatan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang berfungsi mengubah kelamin (sex reversal) ikan menjadi jantan. “Persentase alih kelamin mencapai 94 persen,” kata Adria Priliyanti Murni, pembuat sekaligus peneliti senior Batan. Kementerian Riset dan Teknologi memberi penghargaan hormon Batan sebagai salah satu inovasi paling prospektif sepanjang 2010.
Menurut Adria, proses penjantanan ikan penting untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan produksi ikan nasional. Selain ongkos produksi yang murah, “jantanisasi” ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, karena masa tumbuhnya cepat sehingga panen pun lebih sering. Maklum, seluruh energi ikan pejantan digunakan untuk tumbuh, tidak seperti betina yang sebagian energinya digunakan untuk pematangan telur. Bentuk, ukuran, dan warna ikan jantan pun jauh lebih unggul dibanding si betina. “Butuh Rp 3-3,5 per ekor ikan untuk proses jantanisasi menggunakan hormon buatan Batan,” katanya.
Hormon maskulin Batan lahir menjawab masalah peternak ikan yang kesulitan mendapatkan metil testosteron. Sejak jantanisasi ikan diterapkan di Jawa pada 1998, hanya ada hormon maskulin buatan luar negeri, seperti Cina, Thailand, dan Jepang. Selain mahal, tingkat keberhasilan hanya 60-80 persen.
Inilah yang membuat Adria tertarik meneliti bagaimana menghasilkan hormon maskulin alami nonkimia lewat teknologi nuklir. Akhirnya pilihan jatuh pada limbah testis sapi. Bahan alami ini ternyata memiliki kandungan testosteron tertinggi ketimbang testis mencit, domba, atau kambing yang juga menjadi bahan penelitiannya. Digunakanlah uji radioimmunoassay plus yodium-125 untuk mengukur kandungan testosteron. “Teknologi nuklir yang digunakan tidak berbahaya karena hanya untuk mengetahui nilai konsentrasi hormon,” katanya. Lahirlah hormon maskulin made in Indonesia pada 2007, setelah serangkaian penelitian selama tujuh tahun.
Hormon maskulin dibuat dengan cara mengiris-iris testis sapi menjadi kepingan kecil seukuran 5 sentimeter. Potongan itu lantas dikeringkan pada suhu 60 derajat Celsius. Pada setiap 100 gram tepung testis ditambahkan metil alkohol 70 persen dari total volume. Hormon ini cocok untuk jenis ikan hias dan konsumsi, seperti nila, gurami, lele, patin, kerapu, cupang, lohan, dan koi.
Ahli akuakultur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Doktor Fauzan Ali, mengatakan, tanpa proses sex reversal, perbandingan benih ikan jantan dan betina adalah 40 : 60. “Setiap kelahiran alami bisa dipastikan lebih banyak ikan betinanya,” kata Fauzan.
Adria memberi catatan, hormon maskulin buatannya bukan tanpa kekurangan. Kematian bibit saat proses sex reversal pun sering terjadi lantaran kurang hati-hati. Penyebabnya ikan menjadi stres. Tapi jangan khawatir, tingkat kematian gonad hanya 20 persen, jauh lebih kecil dibanding hormon dari luar negeri yang mencapai 50 persen. Agung merasakan, dari 35 ribu benih ikan nila yang dibudidayakannya, yang mati sekitar 7.000 benih. “Itu tak jadi masalah,” katanya.
sumber: teknologitinggi.wordpress

  • 2 Comments
  • Share:
antok Farm

Pemeliharaan Ikan Dengan Sistem Mina Padi

By antok Farm - January 07, 2013


A. PENDAHULUAN
Tujuan Pembangunan Nasional diantaranya adalah meningkatkan pendapatan petani. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, seperti dengan menerapkan teknologi mina padi pada lahan persawahan. Sistem pemeliharaan mina padi adalah ikan dipelihara bersama 30 hari dan benih ikan mencapai ukuran 30-40 ekor/kg dari waktu tanamn hingga penyiangan pertama atau kedua.
B. TUJUAN
Tujuan sistim mina padi adalah untuk:
  1. Mendukung peningkatan produksivitas lahan.
  2. Meningkatan pendapatan petani.
  3. Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.
C. PERSYARATAN
  1. Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.
  2. Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat, bambu dan lainnya).
  3. Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah, yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai berikut:
    Gambar 1. Bentuk Kemalir


D. Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh) unsur paket teknologi, yaitu:
    1. Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah.
    2. Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman dan diatur secara bergiliran.
    3. Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap genangan.
    4. Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg), TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).
    5. Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan ikan.
    6. Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.
    7. Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
    8. Pergiliran varietas padi yang ditanam.
    9. Penen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen, perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
    10. Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.
  1. Penanaman ikan.
    1. Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan mas.
    2. Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi.
    3. Padat penebaran ikan adalah :
      • ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m² ,
      • ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m² .
    4. Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak 2-4 kg/ha/hari.
E. PRODUKSI
Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada masa pemeliharaan adalah:
  1. Benih (2-3) cm dengan derajat kelangsungan hidup (RS) 50-65 % ukuran yang dicapai (3-5) cm.
  2. Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang dicapai (5-8) cm.
F. HASIL PENANAMAN IKAN
Keuntungan yang diperoleh berasal dari penanaman padi dan juga dari penanaman ikan. Keuntungan yang dilakukansatu kali musim tanam padi per ha adalah sebagai berikut:
  1. Biaya pengeluaran
    1. Benih ikan 6 pinggan @ Rp. 4000,- ------------------------------------Rp. 24.000,-
    2. Pakan dedak 100 kg @ Rp. 125,- -------------------------------------Rp. 12.500,-
      Jumlah -----------------------------------------------------------------Rp. 36.500,-
  2. Pendapatan
    1. Produksi ikan 70 kg @ Rp. Rp. 2000,--------------------------------- Rp. 140.000,-
  3. Keuntungan bersih ----------------------------------------------------------Rp. 103.500,-
    Keterangan:
    • 1 pinggan = 3000 ekor
    • 1 kg = 166 ekor (ukuran (3-5) cm dengan SR 65 %.
SUMBER : Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perikanan
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

LIPUTAN BISNIS UKM DI GURAMI-JOGJA ANTOK FARM PUSATNYA BENIH IKAN BERKUALITAS

By antOK - January 02, 2013


Budidaya gurami sepertinya masih menjadi primadona kalangan pecinta bisnis perikanan. Selain prospeknya yang masih stabil, membudidayakan gurami juga tidak memerlukan keahlian penanganan khusus. Hal tersebut yang mencoba dipertahankan oleh Bapak Hamdhani sebagai salah satu pelaku bisnis ikan gurame di Yogyakarta. Meneruskan jejak bisnis gurami yang dirintis oleh putranya, kini bapak yang juga seorang pamong desa ini mampu mengelola bisnis gurami dengan nama gurami jogja.

Ditemui di rumahnya di Pandes 1 Wonokromo Pleret Bantul, Bapak Hamdhani menjelaskan sudah menyukai dunia ikan sejak masih sekolah. “Dari dulu saya senang dengan ikan, menangkap ikan di sungai kemudian mancing ikan itu hobi saya”, kata Pak Hamdhani. Dan kini, selain pengabdian beliau sebagai seorang pamong, Pak Hamdhani juga disibukkan dengan bisnis ikan gurami baik itu telur, pembibitan, hingga pembesaran gurami.

Bisnis telur gurami menjadi awal dirintisnya usaha menjanjikan ini. Pada mulanya, tanpa sepengetahuan Pak Hamdhani, putranya yang bernama Fitria Yulianto lebih dulu menjadi pelaku bisnis jual beli telur gurami. Setelah berjalan sekian lama, ternyata bisnis yang digeluti putranya makin menunjukkan hasil yang signifikan dari segi keuntungan. Hingga akhirnya Pak Hamdhani mengetahui ternyata selama ini putranya menggeluti bisnis jual beli telur gurami. Karena putranya diterima di salah satu perusahaan negara, maka kini pengelolaan bisnis ikan gurami tersebut dikelola oleh Pak Hamdhani.

kolam gurami2 250x187 Prospek Cerah Bisnis Ikan GuramiMulai tahun 2006, gurami jogja mulai menggunakan pemasaran melalui media online atau internet. Dan ternyata, pemasaran online dirasakan sangat efektif karena kebanyakan customer mengaku mendapat info tentang gurami jogja dari internet. Dengan semakin banyaknya order dari berbagai wilayah di Indonesia, gurami jogja mengaku masih kesulitan stok memenuhi orderan tersebut. Untuk itu, beberapa langkah dilakukan untuk memenuhinya, salah satunya dengan menambah jumlah kolam pembibitan dan pembesaran di lahan sekitar rumah. Pak Hamdhani berharap dengan bertambahnya kolam-kolam tersebut mereka bisa memenuhi kebutuhan permintaan dari customer yang makin meningkat.

Berbagai wilayah yang selama ini menjadi pelanggan gurami jogja mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara. Bahkan dalam waktu dekat mereka juga harus memenhu permintaan order dari Taiwan dan Singapore. Sungguh sebuah bisnis yang menjanjikan karena keuntungan dari berbisnis ikan gurami ini rata-rata 4 juta rupiah per bulannya. Anda tertarik…??

Sumber:
http://bisnisukm.com/prospek-cerah-bisnis-ikan-gurami.html
http://tvbisnis.com/prospek-cerah-bisnis-ikan-gurami.html
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

BENIH IKAN BERKUALITAS, KUNCI SUKSES INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA

By antok - December 19, 2012

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) senantiasa menggiatkan pembangunan perikanan budidaya secara terpadu agar dapat menggenjot produksi perikanan budidaya. Sejalan dengan itu, KKP telah menetapkan 4 (empat) komoditas utama perikanan budidaya, yaitu udang, rumput laut, bandeng dan patin. Untuk mendukung industrialisasi perikanan budidaya,  penyediaan benih bermutu dan induk unggul merupakan sarana produksi vital bagi pembudidaya. Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo usai penen lele dan penyerahan bantuan di Desa Banjar Manyar, Kec. Keteweldi Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (13/10).

Lebih lanjut Sharif menjelaskan, penyediaan bibit unggul merupakan faktor kunci dan strategis untuk dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan potensi perikanan budidaya sehingga mampu berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Benih memainkan peranan penting sebagai sarana produksi utama dalam mengoptimalkan sumber daya dan potensi perikanan budidaya. “Tersedianya benih bermutu bagi pembudidaya merupakan faktor utama di dalam siklus keberlanjutan produksi perikanan budidaya,” jelasnya.
 
Untuk itu, KKP sedang berupaya menyelesaikan panduan mengenai standar wilayah bagi pembangunan perikanan budidaya segera direalisasikan. Panduan tersebut akan mengadopsi prinsip kemudahan distribusi benih atau bibit serta sarana produksi lainnya di kawasan perikanan budidaya. Di lain sisi, KKP juga berupaya menciptakan iklim kondusif di dalam investasi benih, permodalan serta memfasilitasi penyediaan jaringan infrastruktur. Terkait dengan industri perbenihan, Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Subyakto menekankan pentingnya untuk meningkatkan produk benih ikan bermutu dalam memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh pembudidaya dengan melakukan penerapan standar produksi perbenihan yang baik dan benar sesuai kaidah Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB). “CPIB merupakan bentuk perhatian KKP terhadap keamanan produk perikanan budidaya mulai dari proses pembenihan hingga pembesaran yang berujung pada meningkatnya daya saing produk perikanan budidaya,” jelasnya.

KKP sendiri secara berkesinambungan akan terus mengembangkan sarana dan prasarana perbenihan baik di BBI,BBU lokal, UPR maupun Hatchery Skala Rumah Tangga. Adapun, untuk mengakselerasi pembangunan industri di sektor perikanan budidaya setidaknya diperlukan pengaturan dalam kriteria produsen. Peraturan tersebut menyangkut, skala usaha, izin produksi serta mekanisme kerja sama antar pelaku produsen benih. "peningkatan produksi perikanan budidaya tak terlepas dari dukungan Unit Pelayanan Teknis (UPT), sumber daya manusia, serta pemetaan rencana alokasi distribusi induk dan benih unggul", ujar Slamet.

Untuk itu, KKP menempuh strategi intensifikasi, ekstensifikasi maupun diversifikasi untuk meningkatan produksi dan produktivitas perikanan budidaya. Kebijakan industrialisasi perikanan budidaya merupakan langkah transformatif dan terobosan bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan lain atau kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya terintegrasi yang saling memperkuat dalam rangka percepatan pencapaian kesejahteraan pembudidaya ikan. Seiring dengan itu, KKP akan melakukan pemantapan dan pemberlakuan sistem jaminan mutu di unit pembenihan ikan baik dari skala besar, kecil maupun pendederan. KKP membina UPT skala kecil dan pendederan agar dapat menerapkan pola usaha dengan penggunaan teknologi dan sarana produksi modern, biosecurity, penggunaan induk-induk unggul serta pakan berkualitas.  

Produksi perikanan budidaya sendiri menunjukkan grafik positif berupa kenaikan signifikan, dari produksi sebesar 4,78 juta ton pada 2010 meningkat menjadi 6,97 juta ton pada 2011. Padahal capaian produksi budidaya tersebut belum dimanfaatkan secara optimal yang baru mencapai 11 persen, lantaran masih terdapat banyak lahan potensial yang belum digali. Tercatat, terdapat lahan pontesial tambak seluas 2.963.717 ha, yang baru terealisasi 682.858 ha. Sementara, potensi budidaya laut seluas 12.545.072 ha, dan baru terealisasi hanya 117.649 ha. Sementara itu, data Ditjen Perikanan Budidaya menyebutkan, produksi benih ikan air tawar dan benih ikan air payau/laut pada Triwulan III 2011, untuk ukuran rata-rata 1- 3 cm berjumlah 27.489.645.670 ekor. Pencapaian produksi benih ini sebagian besar dicapai oleh produksi benih ikan air tawar sebesar 49,95  persen.
Sumber: KKP
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Patin

Potensi Riau Menjadi Sentra Produksi Industri Perikanan Nasional

By antok - December 13, 2012

Jual Benih Ikan Pekanbaru Riau
Riau sebagai salah satu daerah tujuan kami dalam pengiriman benih ikan berpotensi untuk menjadi sentra produksi industri perikanan nasional. Pasalnya, produksi industri budidaya perikanan khususnya jenis catfish atau ikan berkumis jumlahnya terbilang besar.
Hal itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, usai membuka acara Catfish Day III di Pekanbaru.

Fadel mengungkapkan, secara nasional produksi ikan berkumis seperti jenis ikan patin dan ikan lele terus meningkat. Pada 2014 produksi ikan patin dan lele ditargetkan bisa mencapai 2,7 juta ton. Sementara di Riau ikan patin dan ikan lele jadi komoditas unggulan di sektor perikanan.

Tahun ini saja, menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, angka produksi ikan patin mencapai 383 ribu ton sedangkan ikan lele 366 ribu ton. Pada 2014 ditargetkan produksi ikan patin di Riau sudah mencapai 1.883 juta ton sementara ikan lele 900 ribu ton. Untuk itu dua kabupaten, Kampar dan Rokan Hilir kini tengah disiapkan jadi sentra produksi perikanan.
    
“Kedua jenis ikan itu adalah produk unggulan budidaya minopolitan, Riau yang memang jadi sentra produksi kedua jenis ikan itu diharapkan juga bisa terus meningkatkan produksinya dengan cara memanfaatkan teknologi dan sistem budidaya yang lebih baik,” tandasnya.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah pusat pun mensuport agar Riau mampu mengembangkan industri perikanannya, tak terkecuali pada sektor industri hilirnya. Pasalnya, industri hilir perikanan dinilai juga mampu memberi multiplier effect yang besar terhadap perekonomian masyarakat.   

“Saya sudah naikkan anggaran dua kali lipat untuk Riau. Kami juga bantu pembangunan pabrik pengolahan ikan di Kampar sekitar Rp 7,5 miliar. Ini untuk mendorong pengembangan industri perikanan sampai ke hilirnya,” pungkas Fadel. Sumber: Riau Bisnis
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

Produksi Ikan Patin Nasional 2012 Dipredikisi Tidak Terpenuhi

By antok - December 03, 2012

Produksi Ikan Patin Nasional 2012 Dipredikisi Tidak Terpenuhi. Tahun 2012, produksi patin ditargetkan 651.000 ton, namun realisasi sampai akhir tahun diperkirakan hanya mencapai 250.000 ton atau 38,4 persen.
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiyakto, di Jakarta, Rabu (28/11). “Target produksi patin memang terlalu tinggi. Ke depan, kami berupaya menggenjot produksi yang ditopang dengan penguatan pasar,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya menggenjot produksi melalui penerapan teknologi budidaya dan pendalaman kolam patin dari rata-rata sedalam 2 meter menjadi 4 meter untuk mengurangi bau lumpur pada daging patin. Saat ini, produksi patin masih jauh dari efisien. sentra produksi patin di luar Jawa masih mengandalkan 30 persen pasokan benih ikan dari Jawa sehingga terbebani ongkos distribusi.
Rendahnya produksi patin juga dipicu oleh lemahnya penyerapan pasar dan harga yang tak menentu. Tahun 2011, produksi ikan patin 229.000 ton, atau 59,79 dari target sebesar 383.000 ton. (Sumber : Kompas - budidaya-ikan)
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

Dukungan Pemerintah terhadap Unit Pembenihan Rakyat (UPR)

By antok - November 30, 2012

Seperti yang diungkapakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Fadel Muhammad, saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi Lokariset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (Loris Kanwar) di Subang. Pemerintah akan melakukan perbanyakan dan pengembangan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) ikan air tawar skala rumah tangga secara intensif di sejumlah kawasan di Indonesia. Beliau mengungkapkan rasa antusiasnya ketika meninjau usaha pembibitan ikan patin skala rumah tangga yang terdapat di Desa Sukamandijaya, Subang. Di desa ini terdapat 96 rumah tangga yang menopang hidupnya dengan usaha pembibitan ikan patin. Mereka membuat kolam-kolam pembibitan di dalam rumah dan pekarangan rumah yang telah disesuaikan dengan standar kelayakan budidaya bibit ikan patin. Hasil produksi pembibitan patin di desa ini telah dipasarkan ke sejumlah daerah sentra pembesaran patin seperti Jatiluhur, Cirata, bahkan Jambi, Kalimantan dan Palembang. Dalam jangka waktu 1 bulan penerimaan yang diperoleh mampu mencapai angka sekitar Rp. 280 juta.
“Saya ingin agar di semua daerah di Indonesia menerapkan konsep UPR seperti ini dan disesuaikan dengan komoditas unggulan daerah masing-masing. Selanjutnya, kita akan memberikan bantuan untuk pengembangan UPR-UPR tersebut”, ujar Fadel. Fadel berjanji akan terus mendorong semangat dan kemauan yang besar warga Subang dalam usaha budidaya ikan air tawar. Menurutnya ini merupakan aset bangsa yang perlu dikembangkan ke pelosok negeri ini yang sekaligus menjadikan pendorong peningkatan ekonomi kerakyatan. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Barat Ir. Ahmad Hadadi mengatakan, peluang usaha dan pasar ikan patin ini masih sangat terbuka luas. Saat ini produksi patin di Jawa Barat mencapai 620 ribu ton per tahun sedangkan jumlah permintaan berkisar 1 juta ton per tahunnya. Usaha budidaya ikan patin ini sangat menjanjikan. Tergantung kita meyikapi peluang pasar pembenihan ikan patin ini, mari kita ambil peluang ini. Semoga bermanfaaat!!! 
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Berkualitas

Disnakkan Sarolangun, Jambi Siapkan 100 Ribu Bibit Ikan

By antok - November 29, 2012

Benih Ikan Jambi Sumatera
Kabar baik bagi saudara-saudara yang berada di  wilayah Kabupaten Sarolangun, Jambi. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) melalui Kasi Perikanan, Supriyadi Priyo Suwignyo, mengatakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor perikanan, Diskannak merencanakan untuk menambah seratus ribu bibit ikan di tahun 2013 mendatang. ‘’Tahun depan kami telah merencanakan penambahan bibit ikan dan itu akan kita targetkan mencapai seratus ribu bibit ikan,’’ ujarnya. Dikatakannya, Tahun 2012 ini pihaknya sudah merealisasikan lima puluh lima ribu bibit ikan. ‘’Ada dua jenis bibit ikan yang sudah kita sebarkan yaitu bibit ikan patin dan ikan lele,’’ terangnya. Dari bibit ikan yang sudah disebarkan, lanjutnya, ikan patin jumlahnya sebanyak dua puluh lima ribu. Sedangkan  untuk bibit ikan lele berjumlah tiga puluh lima ribu. Penyebaran tersebut dilakukan di masing masing kecamatan yang ada dalam kabupaten Sarolangun. Ditambahkannya, untuk mendapatkan bibit tersebut tentu harus melalui proses dan sarat yang sudah di tentukan dan pihaknya akan turun kelapangan langsung guna melihat kelayakan lokasi tersebut. ‘’Kami akan turun melakukan kroscek sebelum penyebaran bibit, itu tujuannya  untuk melengkapi syarat yang sudah ditentukan,’’ tandas Supriyadi. Jambi merupakan salah satu tujuan kami dalam menyediakan benih ikan berkualitas selama ini. Dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat
  • 0 Comments
  • Share:
Benih Ikan Bawal

POTENSI PERIKANAN KALIMANTAN TIMUR

By antOK - November 14, 2012


Kalimantan Timur memiliki potensi perikanan air tawar yang besar karena ditunjang dengan sungai dan danau yang cukup luas. Namun kurangnya sumber daya manusia di bidang perikanan adalah salah satu kendala yang dihadapi Pemprov Kalimantan Timur. Pemprov Kalimantan Timur juga terus berupaya mengembangkan perikanan air tawar seperti di sungai dan danau. 


"Gubernur telah mencanangkan program 500.000 keramba yang ditargetkan terpenuhi pada tahun 2015. Program ini telah ditunjang oleh pemerintah kabupaten/kota melalui kontrak produksi, serta lembaga perbankan milik daerah seperti BPD Kaltim yang memberikan kredit perikanan sejahtera bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Iwan Mulyana, yang ditemui di ruang kerjanya.

Dijelaskannya, visi dari Kementerian Kelautan RI adalah menjadikan Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia pada tahun 2015.

Potensi lain yang dimiliki Kaltim di bidang perikanan adalah pemanfaatan danau-danau eks tambang yang banyak tersebar di beberapa kabupaten/kota se Kaltim untuk budidaya ikan air tawar di keramba. 
Gubernur Kalimantan Timur mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota yang di daerahnya terdapat danau-danau eks tambang, untuk segera menindaklanjuti pemanfaatan danau-danau tersebut yang merupakan program pemerintah pusat.
"Secara nasional sudah dicanangkan Gerakan Peningkatan Produksi Ikan Pasca Tambang (GP2IPT), yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui lahan eks tambang. Berdasarkan data yang ada, danau eks tambang yang sudah terinventarisir sekitar 83 buah dan masih banyak lagi yang belum terdata. Saya minta instansi terkait segera merespon cepat hal ini," kata Gubernur Kalimantan Timur.
Terkait seruan Gubernur tersebut, Iwan Mulyana menjelaskan bahwa keramba untuk budidaya ikan air tawar di lahan eks tambang harus memiliki sumber air yang mengalir. Selain itu sebelumnya danau-danau tersebut terlebih dahulu harus dilakukan pengujian laboratoris agar aman digunakan untuk pemeliharaan dan hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat.
"Untuk danau-danau eks tambang tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keramba, harus terlebih dahulu dilakukan penelitian dan pengujian laboratoris agar aman digunakan untuk pemeliharaan dan di konsumsi masyarakat," jelas Iwan.
Kabid Budidaya Perikanan Rusdi Sopeangat, saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan sedang melakukan program pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawar. Kegiatan tersebut dilakukan melalui uji coba pengembangan ikan air tawar yang mudah dipelihara, seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan patin di sungai, danau dan eks tambang, yang disebar di beberapa daerah seperti Samarinda dan Kutai Kartanegara.
"Dalam beberapa bulan ke depan akan kita lihat hasilnya, sifatnya lebih bagus yang mana. Kita berharap mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik pada saat panen nanti," tambah Rusdi. 
Banyaknya danau-danau alami maupun danau-danau bekas pertambangan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, selain infrastruktur yang memadai kesediaan benih, bibit ikan seperti nila, lele, patin, bawal, gurami, mas dan lain-lain mutalak disediakan oleh balai benih maupun pihak perorangan. Pihak perorangan banyak mengadakan benih ikan dari pulau jawa seperti dari dari Yogyakarta.
  • 0 Comments
  • Share:
Older
Stories

VIDEO PROFIL ANTOK FARM

BUKU TAMU

SPONSOR

SPONSOR
SyifaBrand, Inc. @ 2018. Powered by Blogger.

Created with by BeautyTemplates.

Back to top