Terdengar aneh dengan
keberadaan rumah susun untuk lele, tapi rumah susun yang satu ini besutan para
mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dinamakan Rusle. Miftahudin
Nur Ihsan, Arry Darmawan, Desiana Nur Fajari (dari Prodi Pendidikan Kimia),
serta Anang Prasetyo, Rahmat Widadi (dari Prodi Pendidikan Teknik Elektronika)
adalah mahasiswa yang memiliki ide untuk melakukann pembiakan lele dengan
menggunakan teknik kolam lele bersusun.
Menurut Ihsan, Kecamatan
Banguntapan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang berada di
dataran rendah dengan sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani. Namun,
berkurangnya lahan pertanian membuat sebagian masyarakat kehilangan mata
pencaharian.
Sebagai alternatif, masyarakat
di daerah tersebut dapat memanfaatkan sektor perikanan, terutama karena lahan
itu memiliki saluran air yang memadai. Budidaya ikan lele pun menjadi salah
satu prospek tinggi yang memungkinkan untuk dilakoni masyarakat setempat.
Kendala yang dialami oleh para
pengelola adalah hasil produksi yang tidak sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan
adanya teknologi Rusle (Rumah Susun Lele) pun diharapkan mampu menjawab masalah
keterbatasan lahan kolam ikan tersebut.
“Sistem pembesaran lele dengan
kolam bertingkat adalah sistem pembesaran lele dengan memanfaatkan teknologi
elektronika dan ilmu sipil. Disebut kolam bertingkat karena pada sistem ini
kolam dibuat bertingkat seperti rumah susun,” ujar Ihsan, seperti dilansir oleh
Okezone, Kamis (13/6/2013).
Dia mengungkapkan, bahan kolam
berupa fiber berbentuk lingkaran dan memiliki pondasi dari logam antikarat.
Kolam bertingkat memiliki kelebihan yaitu akan menambah padat tebar bagi
pembesar lele serta memiliki sistem pakan otomatis sehingga akan memudahkan
seorang pengguna untuk membesarkan lele mereka.
Cara kerja alat pakan otomatis
tersebut berbasis ATMega8 berfungsi sebagai timer yang dapat diatur sebagai
pewaktuan otomatis pemberian pakan pada kolam ikan. “Pertama, alat harus diatur
“Date” dan “Time” yang berfungsi untuk menunjukkan hari dan tanggal. Sementara
time berfungsi untuk mengatur waktu dan delay kerja alat yang diinginkan dan
berapa kali alat akan bekerja setiap hari,” paparnya.
Ketika jam sudah menunjukkan
sesuai dengan waktu yang diset untuk kerja alat, alat akan mengaktifkan motor
pengerak yang akan membuka lubang saluran yang mengalirkan makanan pada kolam
ikan. Lubang saluran akan tetap terbuka selama waktu delay yang telah diatur
oleh penguna.
“Setelah
itu alat akan memberikan sinyal yang menfungsikan motor untuk kembali menutup
lubang saluran pakan ikan. Alat tersebut akan berfungsi ulang pada waktu yang
sama apabila pengguna tidak mengubah pengaturan waktunya,” imbuh Ihsan.
Sumber :
Okezone